Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki otonomi dan kedaulatan, diatur oleh pemerintahan tertentu dan dihuni oleh masyarakat yang memiliki identitas serta nilai-nilai yang sama. Dalam konteks internasional, terdapat beberapa bentuk negara yang dijalankan oleh berbagai sistem pemerintahan. Salah satunya adalah bentuk negara yang pemerintahannya dipimpin oleh satu orang saja. Bentuk negara seperti ini memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari sistem pemerintahan yang lain.
Bentuk negara yang pemerintahannya dipimpin oleh satu orang saja disebut sebagai otoritarian atau otoriter. Otoritarianisme merupakan suatu sistem pemerintahan di mana kekuasaan tunggal dipegang oleh satu individu atau sekelompok kecil elit yang tidak bertanggung jawab kepada masyarakat. Sebagai contoh, dalam sejarah dunia terdapat berbagai kekaisaran, monarki, dan militer yang telah menjalankan pemerintahan otoriter.
Dalam pemerintahan otoriter, pemimpin memiliki kekuasaan mutlak untuk mengambil keputusan dan mengendalikan segala aspek kehidupan masyarakat dalam negara tersebut. Rakyat umumnya tidak memiliki hak yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan. Pemimpin otoriter memegang kendali yang kuat dan ketat atas masyarakat untuk menjaga kekuasaannya.
Beberapa ciri-ciri pemerintahan otoriter meliputi:
- Adanya kekuasaan yang absolut oleh satu individu atau kelompok elit
- Ketidakberadaan sistem pem checks and balances
- Pembatasan terhadap kebebasan berkumpul, kebebasan berbicara, dan kebebasan pers
- Tidak adanya sistem pemilihan umum yang demokratis dan transparan
- Adanya penggunaan kekerasan dan intimidasi untuk menjaga kekuasaan
Contoh-contoh negara yang pemerintahannya dipimpin oleh satu orang atau kelompok elit meliputi negara komunis seperti Republik Rakyat Tiongkok dan Korea Utara, monarki absolut seperti Arab Saudi, serta beberapa negara Afrika seperti Zimbabwe di bawah pemerintahan Robert Mugabe.
Pemerintahan otoriter sering kali menghadapi kritik karena pembatasan hak asasi manusia, ketidaktransparanan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Meski demikian, beberapa kalangan berpendapat bahwa pemerintahan otoriter terkadang diperlukan dalam keadaan tertentu, seperti penstabilan politik dan ekonomi, agar negara dapat berkembang lebih cepat.
Jadi, jawabannya apa? Bentuk negara yang pemerintahannya dipimpin oleh satu orang saja disebut sebagai otoritarian atau otoriter. Meskipun memiliki kelemahan dalam aspek demokrasi dan hak asasi manusia, pemerintahan otoriter dapat menjadi pilihan bagi beberapa negara dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi.