Diskusi

Pada Saat COVID-19, Bagaimana Ketahanan Ekonomi Indonesia jika Dilihat dari Pasar Tradisional?

43
×

Pada Saat COVID-19, Bagaimana Ketahanan Ekonomi Indonesia jika Dilihat dari Pasar Tradisional?

Sebarkan artikel ini
Pada Saat COVID-19, Bagaimana Ketahanan Ekonomi Indonesia jika Dilihat dari Pasar Tradisional?

Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak awal tahun 2020, tidak hanya menghantam sektor kesehatan tapi juga ekonomi. Salah satu sektor yang menjadi fokus ausanya adalah pasar tradisional di Indonesia. Dalam situasi ini, kita bisa melihat bagaimana ketahanan ekonomi Indonesia dilihat dari pasar tradisional.

Pasar Tradisional dan Artinya dalam Ekonomi Indonesia

Sebagai negara dengan sejumlah besar penduduk di kota-kota dan wilayah pedesaan, pasar tradisional tetap menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia. Tidak hanya sebagai sarana transaksi barang, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja.

Dampak COVID-19 pada Pasar Tradisional

Pandemi COVID-19 menyebabkan kegiatan ekonomi melambat dan pasar tradisional tidak terkecuali. Keterbatasan mobilitas masyarakat dan ketakutan terhadap penyebaran COVID-19 membuat aktivitas pasar menurun. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga aktivitas ekonomi di pasar tradisional, mulai dari pengaturan jarak transaksi, penambahan fasilitas cuci tangan, dan penggunaan masker.

Tetapi, dampaknya masih terasa. Pendapatan para pedagang menurun dan pemasukkan negara dari sektor ini juga berkurang. Namun, di sisi lain, pasar tradisional menunjukkan ketahanan karena masih menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok, terutama di wilayah pedesaan.

Ketahanan Ekonomi Pasar Tradisional

Ketahanan ekonomi pasar tradisional tampak dalam beberapa hal. Pertama, pasar tradisional memiliki daya tahan relatif baik terhadap goncangan ekonomi karena ia memenuhi kebutuhan mendasar. Kedua, pasar tradisional menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas tinggi. Banyak pasar berubah dari operasional offline menjadi online atau setidaknya mengimplementasikan sistem pre-order untuk meminimalisir kontak fisik.

Pasar tradisional juga memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi mesengger dan media sosial, untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan melakukan transaksi. Ketahanan ini menjadi bukti bahwa, meski terdapat banyak tantangan, pasar tradisional memiliki potensi besar untuk tetap bertahan dan beradaptasi di tengah krisis.

Kesimpulan

Dara pandangan ini, ketahanan ekonomi Indonesia dilihat dari pasar tradisional memang mengalami tekanan. Akan tetapi, dengan kemampuan beradaptasi dan nilai intrinsiknya dalam memenuhi kebutuhan dasar, pasar tradisional menunjukkan bahwa sektor ini tetap ada di tengah pandemi dan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam ekonomi Indonesia.

Jadi, jawabannya apa? Pasar tradisional di Indonesia telah menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup baik. Meskipun terkena dampak COVID-19, sektor ini tidak hanya mampu bertahan tetapi juga beradaptasi dan menerapkan perubahan untuk tetap beroperasi sekaligus melindungi penjual dan pembeli dari risiko penularan virus.