Pendidikan di sekolah tidak hanya berkaitan dengan satu mata pelajaran, melainkan mencakup semua mata pelajaran yang saling mendukung dalam proses pembelajaran. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah literasi, yaitu kemampuan untuk membaca dan menulis dengan pemahaman. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah perlu mengaitkan literasi dengan satu mata pelajaran saja, seperti Bahasa Indonesia?
Sebagai seorang guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPAS), Bu Aini memiliki peran penting dalam membentuk pemikiran dan pengetahuan siswa terkait ilmu alam. Tugas seorang guru IPAS tentu meliputi mengajarkan konsep, cara berpikir, dan metode ilmiah. Namun pernyataan di atas mengklaim bahwa Bu Aini tidak perlu lagi mengajarkan literasi karena itu merupakan tugas guru Bahasa Indonesia.
Lantas, apakah pernyataan tersebut benar atau salah?
Literasi bukanlah tanggung jawab eksklusif guru Bahasa Indonesia. Faktanya, pengajaran literasi adalah kewajiban semua guru, termasuk guru IPAS seperti Bu Aini. Alasan utamanya adalah bahwa literasi merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, beberapa alasan lain yang mendukung peran guru IPAS dalam mengajarkan literasi adalah:
- Meningkatkan pemahaman materi: Kemampuan membaca dan menulis yang baik akan membantu siswa meresapi makna dan konsep yang diajarkan dalam pelajaran IPAS. Guru IPAS bisa membantu siswa meningkatkan literasi mereka dengan memberikan bacaan dan tugas yang relevan dengan materi yang diajarkan.
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis: Dalam bidang IPAS, siswa diminta untuk menggunakan logika dan analisis dalam menginterpretasikan data atau menguji hipotesis. Seorang guru IPAS bisa melibatkan literasi dalam proses pembelajaran dengan mengajarkan cara membaca dan menulis yang baik dalam penyampaian ide, argumen, dan kesimpulan, sehingga membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
- Membantu siswa menjadi pembelajar mandiri: Banyak konsep dalam IPAS yang kompleks, memerlukan siswa untuk mencari informasi tambahan melalui buku atau sumber daya lainnya. Dengan memiliki kemampuan literasi yang baik, siswa akan lebih mudah mencari dan memahami informasi yang mereka butuhkan untuk memahami konsep atau teori tersebut.
Dari ketiga alasan di atas, jelas bahwa mengajarkan literasi bukan hanya tugas guru Bahasa Indonesia, namun juga tugas semua guru, termasuk guru IPAS seperti Bu Aini. Oleh karena itu, pernyataan di atas adalah salah.
Jadi, jawabannya apa?
Pengajaran literasi merupakan tanggung jawab semua guru, termasuk guru IPAS, guna membantu siswa mengembangkan pemahaman materi, keterampilan berpikir kritis, dan menjadi pembelajar mandiri.