Guru

Penyusunan Instrumen Asesmen Awal Terkait dengan Entering Behavior Peserta Didik

41
×

Penyusunan Instrumen Asesmen Awal Terkait dengan Entering Behavior Peserta Didik

Sebarkan artikel ini
Penyusunan Instrumen Asesmen Awal Terkait dengan Entering Behavior Peserta Didik

Penyusunan instrumen asesmen awal sangat penting untuk menilai entering behavior peserta didik dalam dunia pendidikan. Entering behavior peserta didik merujuk pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan minat yang dimiliki siswa sebelum memulai suatu pembelajaran baru. Instrumen asesmen awal digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, membangun kesadaran tentang kekuatan dan kelemahan mereka, serta menyediakan informasi yang berguna untuk mengembangkan rencana pembelajaran yang efektif dan efisien.

Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun instrumen asesmen awal terkait dengan entering behavior peserta didik:

1. Menetapkan Tujuan Asesmen

Sebelum menyusun instrumen asesmen awal, tentukan terlebih dahulu tujuan asesmen yang ingin dicapai. Tujuan ini harus selaras dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proses pendidikan.

2. Mengidentifikasi Aspek Entering Behavior yang Akan Dinilai

Beberapa aspek entering behavior yang dapat dinilai meliputi pengetahuan, keterampilan, minat, dan nilai-nilai yang relevan dengan materi yang akan diajarkan. Cobalah untuk memfokuskan instrumen asesmen awal pada aspek-aspek yang paling penting dan relevan dengan tujuan pembelajaran.

3. Menyusun Indikator Asesmen

Indikator asesmen adalah pernyataan yang secara spesifik menggambarkan apa yang diharapkan siswa tunjukkan sebagai bukti pencapaian atau kemajuan dalam aspek entering behavior yang dinilai. Buat indikator asesmen yang jelas, objektif, dan dapat diukur, yang mencerminkan aspek-aspek entering behavior yang ingin dinilai.

4. Menentukan Teknik dan Instrumen Asesmen

Setelah menetapkan indikator asesmen, pilih teknik dan instrumen yang paling sesuai untuk menilai entering behavior peserta didik. Teknik asesmen bisa berupa tes tulis, observasi, wawancara, portofolio, atau kombinasi dari beberapa teknik tersebut. Instrumen asesmen dapat berupa soal pilihan ganda, esai, proyek, atau instrumen lain yang relevan dengan aspek entering behavior yang dinilai.

5. Menyusun Instrumen Asesmen

Gunakan indikator dan instrumen asesmen yang telah ditetapkan untuk menyusun instrumen asesmen awal yang komprehensif dan efektif. Pastikan untuk mengikuti pedoman dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan agar instrumen ini sah dan reliabel.

6. Evaluasi dan Revisi Instrumen Asesmen

Setelah menyusun instrumen asesmen awal, evaluasi dan revisi instrumen ini jika diperlukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu evaluasi:

  • Apakah instrumen ini mampu mengukur aspek entering behavior yang diinginkan?
  • Apakah instrumen ini sesuai dengan tujuan dan indikator asesmen yang telah ditetapkan?
  • Apakah instrumen ini mudah digunakan dan adaptif terhadap peserta didik dengan latar belakang yang berbeda?

Revise instrumen asesmen sesuai dengan umpan balik dan hasil evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan instrumen.

Jadi, jawabannya apa? Penyusunan instrumen asesmen awal yang efektif dan efisien sangat penting untuk menilai entering behavior peserta didik. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menyusun instrumen asesmen awal yang relevan dan bermanfaat, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan rencana pembelajaran yang baik dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *