Program ROOTS (Research-based Online Object-oriented Tutoring System) adalah program pendidikan yang menawarkan model interaksi berbentuk agen perubahan. Dalam program ini, fasilitator memiliki peran penting dalam mendidik dan membimbing murid sebagai agen perubahan. Dalam proses pendidikan, banyak metode digunakan, tetapi ada beberapa yang bukan merupakan bagian dari metodologi Program ROOTS. Dalam artikel ini, kita akan mendiskusikan metode apa saja yang bukan bagian dari interaksi antara fasilitator dan murid di program ini.
-
Metode Ceramah
Metode ceramah, yaitu ketika fasilitator berbicara dan murid mendengarkan, bukan merupakan bagian dari Program ROOTS. Di situlah pengetahuan disampaikan secara searah dari fasilitator ke murid. Program ROOTS lebih mengedepankan interaksi berbasis penelitian dan orientasi objek, bukan metode ceramah tradisional.
-
Metode Instruksional
Metode instruksional, di mana fasilitator memberikan instruksi dan murid mengikuti, juga bukan bagian dari Program ROOTS. Metode ini cenderung kurang menekankan pada penelitian dan kemandirian murid, sedangkan Program ROOTS menekankan pada hal tersebut.
-
Metode Memoritis
Metode memoritis, di mana murid diharapkan menghafal materi yang dibahas, bukan merupakan pendekatan ROOTS. Program ini lebih fokus pada pemahaman konsep dan pengembangan keterampilan penelitian, bukan hafalan.
Kesimpulan
Jadi, metode yang bukan dari antara fasilitator dengan murid pada Program ROOTS adalah metode ceramah, metode instruksional, dan metode memoritis. Program ROOTS lebih mengutamakan interaksi, partisipasi, dan proses belajar mandiri di antara murid dan fasilitator dengan sering menekankan pada penelitian dan orientasi objek. Jadi, jawabannya apa? Can you guess it?
Antara fasilitator dan murid sebagai agen perubahan, metode yang paling tepat berfokus pada penelitian dan orientasi objektif. Metode ceramah, instruksional dan memoritis, meski relevan di banyak situasi pendidikan lain, bukanlah bagian dari pendekatan utama Program ROOTS.