Ragi, atau Saccharomyces cerevisiae, adalah mikroorganisme yang biasanya digunakan dalam proses fermentasi. Fermentasi adalah proses konversi zat organik dalam kondisi tanpa oksigen, atau kondisi anaerobik. Mekanisme ini merupakan alternatif bagi ragi untuk menghasilkan energi saat oksigen tidak tersedia.
Dalam proses fermentasi, terdapat pembentukan beberapa zat kimia. Namun, ada juga zat yang tidak akan terbentuk dalam kondisi ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas zat-zat apa saja yang dihasilkan oleh sel ragi dan zat mana yang tidak dihasilkannya ketika tidak ada oksigen.
Produk Fermentasi
- Etanol (Alkohol Etanol)
Fermentasi ragi biasanya menghasilkan etanol. Ini adalah jenis alkohol yang biasa kita temui dalam minuman beralkohol dan beberapa produk lainnya. Etanol dihasilkan ketika sel ragi memecah glukosa dalam proses yang dikenal sebagai glikolisis.
- Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida juga dihasilkan dalam fermentasi. Ini adalah gas yang dihasilkan dari proses pemecahan glukosa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat hasilnya dalam bentuk gelembung di bir dan roti.
Zat yang Tidak Dihasilkan: Oksigen
Anda mungkin berpikir bahwa oksigen (O2) akan dihasilkan dalam proses fermentasi. Namun, ini tidak benar. Sel ragi membutuhkan oksigen untuk tumbuh dan berkembang. Namun, dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen), sel ragi tidak melepas oksigen ke dalam lingkungan. Sebaliknya, sel ragi akan menggunakan oksigen yang tersimpan di dalamnya untuk metabolisme sel. Dengan kata lain, oksigen tidak dihasilkan dalam proses fermentasi ragi.
Jadi, jawabannya apa? Oksigen adalah zat yang tidak dihasilkan oleh sel ragi dalam proses fermentasi di mana tidak ada oksigen yang tersedia.
