Zaman Praaksara mencakup periode sejarah manusia sebelum penemuan tulisan. Perkembangan manusia di zaman praaksara mengalami berbagai fase perkembangan, salah satunya adalah masa bercocok tanam. Dalam tulisan ini, kita akan membahas bagaimana interaksi manusia praaksara dengan alam dan sesama manusia pada masa bercocok tanam.
Seiring dengan perkembangan manusia zaman praaksara, manusia mulai mengadopsi teknik bercocok tanam. Sebelumnya, manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul, bergantung pada sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada masa bercocok tanam, manusia mulai mengolah tanah untuk menanam tumbuh-tumbuhan serta menjinakkan hewan ternak. Perubahan ini merupakan adaptasi terhadap perubahan kondisi alam yang semakin berkurang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Interaksi dengan Alam
Manusia praaksara pada masa bercocok tanam mulai mengubah cara mereka berinteraksi dengan alam. Sebelumnya, manusia hanya mengambil yang diperlukan dari alam. Namun, setelah mengenal teknik bercocok tanam, mereka mulai merancang serta mengontrol lingkungan yang ditempati. Hal ini meliputi:
- Penggalian sistem irigasi: Manusia praaksara membangun sistem irigasi untuk mengalirkan air ke lahan pertanian, sehingga memungkinkan mereka menanam lebih banyak tanaman dan mendukung pertumbuhan populasi.
- Pengendalian hama: Manusia praaksara mulai menggunakan teknik untuk mengendalikan hama seperti serangga, gulma, dan hewan yang mempengaruhi hasil panen.
- Pemilihan tanaman: Manusia praaksara menjadi selektif dalam memilih tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dan memiliki hasil yang baik, seperti padi, jagung, dan gandum.
Interaksi dengan Sesama Manusia
Seiring dengan perubahan cara hidup manusia dari pemburu dan pengumpul menjadi petani, interaksi antarmanusia juga mengalami perubahan. Berikut adalah beberapa perubahan yang terjadi:
- Pembagian kerja: Dalam masyarakat bercocok tanam, pembagian kerja menjadi lebih spesialis. Terdapat individu yang bekerja sebagai petani, peternak, pengrajin, dan pedagang.
- Hierarki sosial: Seiring dengan peningkatan produksi pertanian, terdapat kemungkinan untuk mengumpulkan kekayaan. Hal ini menyebabkan munculnya hierarki sosial berdasarkan kepemilikan sumber daya dan kekuasaan.
- Perkembangan kebudayaan: Perkembangan teknik bercocok tanam mempengaruhi perkembangan kebudayaan manusia praaksara. Misalnya, mereka mulai mengadakan upacara keagamaan untuk memohon hasil panen yang baik.
- Kerjasama dan konflik: Dalam masyarakat bercocok tanam, kerjasama antarmanusia menjadi penting untuk menghasilkan pertanian yang sukses. Namun, persaingan untuk menguasai sumber daya membuat konflik antar kelompok tak terelakkan.
Jadi, jawabannya apa? Pada masa bercocok tanam, manusia praaksara mengalami perubahan dalam interaksi mereka dengan alam dan sesama manusia. Mereka mulai merancang lingkungan yang ditempati, membangun sistem irigasi, serta mengendalikan hama. Sementara itu, interaksi antarmanusia juga berubah dengan adanya pembagian kerja, hierarki sosial, dan perkembangan kebudayaan.