Dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, penting untuk memahami konsep kata baku dan kata tidak baku. Kata baku adalah kata yang penggunaannya sesuai dengan kaidah dan norma bahasa yang telah ditentukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau tulisan informal, tetapi tidak sesuai dengan kaidah tersebut. Dari kosakata yang telah diberikan, yaitu “ijazah”, “sakelar”, dan “sekering”, akan ditentukan mana yang termasuk kata baku dan mana yang tidak.
Ijazah
Kata “ijazah” merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia. Ijazah merujuk pada dokumen resmi yang diberikan oleh lembaga pendidikan sebagai bukti bahwa seseorang telah menuntaskan jenjang pendidikan tertentu.
Sakelar
“Sakelar” termasuk dalam kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Kata baku yang benar adalah “saklar”. Saklar adalah alat yang digunakan untuk membuka dan menutup arus listrik.
Sekering
Sekering merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia. Sekering adalah suatu alat yang berfungsi sebagai pengaman dalam instalasi listrik, yang akan memutus arus listrik secara otomatis jika terjadi beban lebih atau hubungan pendek (short circuit).
Jadi, dari kosakata yang diberikan, “ijazah” dan “sekering” adalah kata baku, sedangkan “sakelar” merupakan kata tidak baku dan seharusnya diganti dengan “saklar”. Meski dari waktu ke waktu mungkin kita sering mendengar atau melihat kata-kata tidak baku ini dipergunakan, kita perlu memperhatikan penggunaan kata yang benar, khususnya dalam konteks formal, agar penggunaan bahasa Indonesia kita lebih baik dan benar.
