Ada berapa jumlah huruf mad dalam hukum tajwid?

Hukum tajwid adalah seperangkat aturan yang diterapkan saat membaca Al-Qur’an untuk memastikan pembacaan yang tepat dan merdu. Salah satu aspek penting dalam hukum tajwid adalah mad atau panjangnya suatu suara vokal. Hal ini penting dalam hukum tajwid karena dapat mempengaruhi makna dari kata-kata dan ayat Al-Qur’an.

Induk huruf Mad terdiri dari tiga huruf, yaitu Alif, Wau, dan Ya. Ketiga huruf ini dikenal sebagai huruf mad asli atau Mad Tabii. Namun, ada juga Mad Far'i yang panjangnya bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi tertentu. Lalu sebenarnya, ada berapa jumlah huruf mad dalam hukum tajwid?

Huruf Mad Asli (Mad Tabii)

Mad asli atau Mad Tabii adalah jenis mad yang dimiliki oleh tiga huruf asli, yaitu Alif, Wau, dan Ya.

1. Alif ( أ ), apabila dibaca panjang jika berada di tengah atau di akhir kata dan berharokat fathah sebelumnya.
2. Wau ( و ), apabila dibaca panjang jika berada di tengah atau di akhir kata dan berharokat dhammah sebelumnya.
3. Ya ( ي ), apabila dibaca panjang ketika berada di tengah atau di akhir kata dan berharokat kasrah sebelumnya.

Pada umumnya, panjang bacaan Mad Asli adalah dua harakat.

Huruf Mad Far’i

Sementara Mad Far’i berjumlah 9, dan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan waktunya, yaitu Mad Wajib dan Mad Jaiz.

Mad Wajib Far’i adalah mad yang wajib dibaca panjang dan memiliki 4 jenis:

1. Mad Thobi’i ( ة,ا )
2. Mad Lin ( ا )
3. Mad ‘Iwad ( ا,ى )
4. Mad Badal ( ا )

Sedangkan Mad Jaiz Far’i adalah jenis mad yang boleh dibaca panjang dan terdiri dari 5 jenis:

1. Mad Silah Kubra ( ائْ,اَؤْ )
2. Mad Silah Sughro ( اِئْ,اُؤْ )
3. Mad Taqdiri ( و, ي )
4. Mad A’rid Lissukun ( ا,و,ي )
5. Mad Tamkin ( ا,و,ي )

Sehingga, jika ditotal, ada sebanyak 12 huruf mad dalam hukum tajwid, yaitu 3 huruf Mad Asli (Mad Tabii) dan 9 huruf Mad Far’i.

Penguasaan terhadap hukum tajwid, khususnya hukum mad, sangat penting dalam pembacaan Al-Qur’an yang baik dan benar. Dengan memahami dan menerapkan hukum tajwid ini, kita bisa menghindari kesalahan dalam membaca Al-Qur’an yang bisa merubah arti dan makna dari ayat suci tersebut.