Iman, Islam, dan Ihsan adalah tiga konsep fundamental dalam ajaran agama Islam. Ketiganya membentuk suatu kesatuan yang kompleks dan saling berinteraksi, sekaligus merumuskan struktur umum bagi kualitas spiritual seorang Muslim. Kesatuan ini sangat penting dan tidak bisa dipisahkan karena memiliki peran penting dalam merumuskan sebuah persepsi holistik tentang perilaku dan karakteristik ideal seorang Muslim.
Iman
Iman dalam Islam biasanya dimaknai sebagai ‘keyakinan’. Ini merujuk kepada keyakinan yang dianut seorang Muslim terhadap enam pokok ajaran dalam Islam, yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir. Iman bukan hanya pengetahuan teoritis tentang konsep-konsep ini, tetapi juga pengetahuan yang memiliki dampak langsung terhadap tindakan dan perilaku seorang Muslim.
Islam
Islam merujuk kepada penyerahan diri seorang Muslim kepada Allah. Ini mencakup pengakuan terhadap Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Muhammad sebagai rasul-Nya. Islam juga melibatkan ketaatan terhadap ajaran-ajaran dan hukum-hukum Islam, seperti salat, zakat, puasa, dan haji. Islam mendorong seorang Muslim untuk hidup sesuai dengan perintah Allah dan rasul-Nya.
Ihsan
Ihsan adalah taraf tertinggi dalam hierarki ini. Hal ini mencakup menghargai dan memahami kehidupan dalam kaitannya dengan Allah dan rasul-Nya, serta melakukan tindakan baik kepada sesama manusia. Ihsan berarti melakukan yang terbaik dalam semua aspek kehidupan dan berlaku adil kepada semua ciptaan Allah.
Kesatuan Iman, Islam, dan Ihsan
Iman, Islam, dan Ihsan dipandang sebagai satu kesatuan dalam ajaran Islam. Keimanan seseorang ditandai oleh pengetahuannya tentang Allah dan hukum-hukum-Nya; penyerahan diri kepada-Nya ditunjukkan melalui perilaku dan tindakannya; dan Ihsan melibatkan kepedulian terhadap umat manusia dan alam semesta.
Pemisahan antara berbagai aspek ini dapat berdampak pada keseimbangan spiritual dan psikologis seseorang. Tanpa Iman, tindakan-tindakan yang dilakukan dalam rangka menjalankan ajaran Islam dapat terasa kosong dan tanpa makna. Tanpa Islam, Iman dapat menjadi steril dan tidak berdampak pada dunia. Dan tanpa Ihsan, Iman dan Islam dapat menjadi berorientasi pada diri sendiri dan tidak memperhatikan kesejahteraan umat manusia dan alam semesta.
Jadi, Iman, Islam, dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam Islam. Menekankan salah satunya dan mengabaikan yang lain dapat menyebabkan kesenjangan dalam pemahaman dan praktik keislaman. Dengan memahami keterkaitan dan ketergantungan antara Iman, Islam, dan Ihsan, seorang Muslim dapat berusaha untuk mencapai keseimbangan dalam keimanan dan praktek-praktek agama.