Berita

Allah SWT. Mengancam Orang-orang yang Melanggar Janji dengan Azab yang Pedih, Hal ini Terdapat Dalam…

32
×

Allah SWT. Mengancam Orang-orang yang Melanggar Janji dengan Azab yang Pedih, Hal ini Terdapat Dalam…

Sebarkan artikel ini
Allah SWT. Mengancam Orang-orang yang Melanggar Janji dengan Azab yang Pedih, Hal ini Terdapat Dalam…

Islam merupakan agama yang memandu umatnya dalam berbagai aspek kehidupan dengan petunjuk yang diajarkan oleh Allah SWT. melalui rasul-Nya. Salah satu segi yang diajarkan dalam Islam adalah pentingnya menjaga janji dan bahaya bagi mereka yang melanggar janji. Allah SWT telah mengancam orang-orang yang melanggar janji dengan azab yang pedih, dan hal ini diabadikan dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadist.

Ayat dalam Al-Qur’an

Tuhan kita, Allah SWT. secara tegas telah memberikan peringatan melalui wahyu-Nya dalam Al-Qur’an. Salah satu surat yang menyinggung akan ini adalah Surat Ali Imran (3:77):

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya dengan Allah dan sumpah-sumpahnya dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mempunyai bagian di akhirat, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka dan tidak (pula) memandang kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka. Dan bagi mereka azab yang pedih.” (QS. Ali Imran: 77).

Dalam ayat ini, Allah SWT. terang-terangan menyampaikan ancaman bagi mereka yang ingkar janji. Bahkan mereka yang melakukan hal tersebut tidak akan mendapatkan bagian di akhirat.

Hadist Nabi Muhammad SAW

Hal ini juga dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya:

“Tanda orang munafik itu ada tiga: Apabila berkata dia berdusta, apabila berjanji dia mengingkari (melanggar janjinya), dan apabila dipercaya dia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa salah satu tanda orang munafik adalah mereka yang melanggar janji. Hal ini mencerminkan betapa seriusnya sikap mengingkari janji dalam pandangan Islam.

Implikasi dan Kesimpulan

Melanggar janji bukanlah hal yang trivial. Dalam islam melanggar janji bukan hanya berarti merugikan orang lain, tapi juga merugikan diri sendiri melalui azab yang menanti di kehidupan akhirat. Dengan demikian, penting bagi kita sebagai umat Islam untuk selalu berusaha menepati janji.

Di samping itu, sebagai umat Muslim, kita harus selalu berusaha untuk menjauhi sifat munafik seperti yang telah dijelaskan dalam hadits di atas. Kita harus selalu berusaha berbicara yang benar, menepati janji, dan tidak berkhianat ketika dipercaya.

Oleh sebab itu, setiap Muslim diimbau untuk selalu berpegang pada janji yang telah diucapkan. Dalam setiap ucapan dan tindakan, kejujuran dan integritas harus menjadi pegangan utama. Semoga kita semua dapat menjadi umat yang selalu menepati janji, menjauhi sifat munafik, dan mendapatkan rahmat serta perlindungan dari Allah SWT. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *