Kekayaan alam hayati menjadi hal vital bagi kehidupan manusia dan mengisi koleksi ragam spesies di planet kita. Kata ‘hayati’ berasal dari kata ‘bio’ yang berarti kehidupan. Jadi, kekayaan alam hayati bisa diartikan sebagai segala bentuk kehidupan yang ada di bumi, baik yang tampak maupun tidak tampak oleh mata manusia.
Flora dan Fauna
Sumber kekayaan alam hayati utama yaitu flora dan fauna atau tumbuhan dan hewan. Indonesia, sebagai negara dengan hutan tropis terluas kedua di dunia, memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Beberapa contohnya adalah komodo, orangutan, rafflesia arnoldii, dan aneka ragam burung dan ikan yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Flora dan fauna tidak hanya berfungsi sebagai sumber pangan, tapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, banyak tumbuhan dan hewan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan bisa dijadikan sumber penghasilan, seperti kayu, rempah-rempah, dan kulit binatang.
Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme mikroskopis yang juga termasuk dalam sumber kekayaan alam hayati. Contohnya meliputi bakteri, fungi (jamur), dan protista. Mereka memiliki peran penting dalam proses biogeokimia dan siklus nutrisi di alam.
Banyak mikroorganisme yang digunakan dalam proses industri, seperti pembuatan bir, roti, dan obat-obatan. Mereka juga berperan penting dalam teknologi bioremediasi untuk membersihkan lingkungan yang terkontaminasi.
Genetik
Kekayaan genetik adalah suatu sumber kekayaan alam hayati yang terdiri dari bahan genetik dari tumbuhan, hewan, dan mikroba. Kekayaan genetik memiliki nilai yang tinggi khususnya dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini, teknologi modern seperti teknik rekayasa genetika memungkinkan kita untuk memanfaatkan, memodifikasi, bahkan memperbanyak kekayaan genetik ini untuk kepentingan medis, pertanian, dan industri.
Kesimpulannya, flora dan fauna, mikroorganisme, dan genetik adalah beberapa yang termasuk dalam sumber kekayaan alam hayati. Untuk memastikan keberlanjutannya, manusia harus melakukan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam hayati ini secara berkelanjutan dan menciptakan keseimbangan ekosistem alam.
