Buku

Jadi Dewasa Kukira Menyenangkan, Tapi Ternyata Sulit dan Melelahkan

31
×

Jadi Dewasa Kukira Menyenangkan, Tapi Ternyata Sulit dan Melelahkan

Sebarkan artikel ini
Jadi Dewasa Kukira Menyenangkan, Tapi Ternyata Sulit dan Melelahkan

Ketika masih kecil, kita sering menantikan momen untuk menjadi dewasa, memimpikan kemerdekaan dan kebebasan yang datang dengan beranjak dewasa. Ada anggapan bahwa menjadi dewasa adalah tentang melakukan apa pun yang kita inginkan, kapan pun, dan di mana pun. Namun, sesungguhnya menjadi dewasa jauh lebih kompleks – tak selalu menyenangkan, seringkali sulit dan melelahkan.

Kenapa Menjadi Dewasa Sulit?

Menjadi dewasa berarti bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri. Mulai dari mengurus diri sendiri, menyelesaikan masalah sendiri, hingga merencanakan masa depan. Tidak ada lagi orang tua atau guru yang mengawasi dan membimbing setiap tindakan. Jika selama masa anak-anak, tantangan yang dihadapi bisa dipetakan dan solusinya difasilitasi oleh orang tua, menjadi dewasa membuat kita bertemu dengan berbagai tantangan baru yang solusinya tidak selalu jelas.

Menjadi dewasa juga berarti terlibat dalam hubungan interpersonal yang lebih kompleks. Mulai dari menjaga hubungan pertemanan, membangun hubungan romantis, mempertahankan hubungan keluarga, hingga berurusan dengan conflict dan perselisihan interpersonal yang mungkin muncul.

Dalam Upaya Menjaga Hidup

Hidup dewasa juga sering dikaitkan dengan beban finansial, dimana seseorang sudah harus mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Ini bisa jadi merupakan kemampuan membeli makanan, membayar uang sewa rumah, membayar cicilan, dan berbagai kebutuhan lainnya. Pekerjaan dan karir menjadi topik yang menguras energi dan pikiran, sementara tekanan untuk sukses dan mencapai standar yang ditentukan oleh masyarakat seringkali melelahkan.

Kesepian dalam Kesibukan

Kesibukan yang luar biasa, tekanan dari pekerjaan dan relasi sosial, seringkali membuat orang dewasa merasa kesepian. Tinggal sendiri atau jauh dari keluarga, dan sibuk dengan pekerjaan semakin membuat perasaan sepi ini mendominasi. Moment yang dinanti selama sangat panjang – menjadi dewasa – kini justru terasa suram dan berat.

Sebuah Self-Reminder

Namun, jangan lupa bahwa menjadi dewasa juga berarti memiliki kontrol dan kebebasan untuk menciptakan hidup yang kita inginkan. Setiap tantangan yang kita hadapi sebagai dewasa adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Meski sulit, kesulitan tersebut membantu kita menjadi individu yang lebih baik.

Kesulitan merupakan bagian alamiah dari proses bertumbuh. Tidak ada seorang dewasa pun yang memiliki segalanya sudah sempurna dan tidak ada satu pun tantangan yang tidak bisa dilewati. Trauma, kegagalan, kesulitan finansial, dan kesepian adalah hal yang biasa dihadapi dalam perjalanan menemukan diri.

Menjadi dewasa mungkin tidak seindah yang kita bayangkan ketika masih anak-anak, namun memiliki kehidupan yang berarti dan memuaskan adalah hal yang mungkin bisa diraih. Mungkin butuh waktu untuk memahami dan menerima realitas ini, dan mungkin jauh lebih melelahkan daripada yang kita bayangkan, namun menjadi dewasa juga memiliki manfaat dan kesenangan tersendiri yang membuat setiap tantangan dan hambatan yang dihadapi sepadan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *