Ketimpangan sosial adalah suatu kondisi di mana terjadi kesenjangan yang cukup signifikan dalam distribusi kekayaan, akses terhadap sumber daya, serta pengakuan hak dan kewajiban antar individu atau kelompok dalam masyarakat. Beberapa faktor dapat mempengaruhi terjadinya ketimpangan sosial, dan faktor pendidikan menjadi salah satunya yang utama. Artikel ini akan membahas tentang bagaimana pendidikan dapat mempengaruhi munculnya ketimpangan sosial.
Pendidikan dan Kesempatan
Pada dasarnya, pendidikan diharapkan mampu memberikan kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Namun dalam praktiknya, pendidikan seringkali justru menjadi media yang memperlebar kesenjangan sosial.
Hal ini dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang tidak merata antar daerah dan antar lapisan sosial. Misalnya, pendidikan di perkotaan cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dibanding pendidikan di pedesaan. Hal ini juga dapat dilihat dari fakta bahwa individu dari keluarga berpenghasilan tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas dibanding individu dari keluarga berpenghasilan rendah.
Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan yang tinggi menjadi salah satu barrier utama yang menghambat akses individu terhadap pendidikan berkualitas. Penyelenggaraan pendidikan yang mengedepankan profit, ketimbang pendidikan sebagai hak asasi manusia, membuat pendidikan berkualitas hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu membayar.
Hal ini kemudian mempengaruhi akses individu terhadap lapangan pekerjaan yang berkualitas. Lulusan dari lembaga pendidikan berkualitas cenderung memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan berpenghasilan tinggi, dibanding mereka yang tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas.
Idealisme vs Realitas
Idealnya, pendidikan memegang peran penting dalam menciptakan mobilitas sosial, yaitu proses perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam struktur sosial. Dengan pendidikan, seseorang dari latar belakang sosial ekonomi rendah seharusnya bisa meraih posisi sosial yang lebih tinggi.
Namun dalam realitanya, pendidikan seringkali justru memperkuat struktur kelas sosial yang ada. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala nyata seperti biaya pendidikan dan kualitas pendidikan yang tidak merata.
Kesimpulan
Pendidikan seringkali menjadi faktor pencetus munculnya ketimpangan sosial, bukan sebagai solusi penyeimbang kondisi sosial seperti yang idealnya diharapkan. Untuk mengatasi ini, diperlukan aksi dan regulasi dari pemerintah serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk semua lapisan masyarakat. Sehingga diharapkan di masa depan, pendidikan bisa menjadi instrumen pemberantas ketimpangan, bukan pemicunya.
