Sekolah

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kodrat Keadaan Terdiri Dari…

35
×

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kodrat Keadaan Terdiri Dari…

Sebarkan artikel ini
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kodrat Keadaan Terdiri Dari…

Ki Hadjar Dewantara, yang dikenal sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia, memberikan pemahaman mendalam tentang konsep “kodrat keadaan” dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

“Kodrat keadaan”, yang dalam bahasa Belanda disebut “stand der natuur”, adalah suatu konsep filosofis tentang keadaan alamiah atau asli seseorang atau suatu sistem. Menurut Ki Hadjar Dewantara, konsep “kodrat keadaan” terdiri dari tiga elemen penting, yakni ‘ing ngarsa sung tuladha’, ‘ing madya mangun karsa’, serta ‘tut wuri handayani’.

Ing Ngarsa Sung Tuladha

‘Ing ngarsa sung tuladha’ berarti di depan memberikan teladan. Ini menggambarkan bahwa pihak terdepan dalam menciptakan sistem harus memberikan peran dan memperlihatkan contoh yang baik kepada yang lainnya. Dalam konteks pendidikan, pendidik atau guru harus menjadi model yang baik, yang memimpin dengan contoh dan memberikan panduan dan arahan yang jelas kepada siswa.

Ing Madya Mangun Karsa

‘Ing madya mangun karsa’ berarti di tengah menciptakan suasana yang bisa menumbuhkan semangat dan kreativitas. Kodrat yang satu ini berarti bahwa penegak sistem harus berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif agar setiap individu di dalamnya bisa mencapai potensi maksimalnya. Dalam pendidikan, hal ini merujuk pada menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan motivasional bagi siswa.

Tut Wuri Handayani

Terakhir, ‘tut wuri handayani’, berarti di belakang memberikan dorongan. Ini berarti bahwa pembuat sistem harus selalu mendukung atau mendorong pihak yang mereka pimpin untuk terus berkembang dan mencapai tujuan mereka. Dalam konteks pendidikan, ini merujuk pada pendidik atau guru yang berperan sebagai pendukung dan motivator bagi siswa mereka, terus-menerus mendorong mereka untuk belajar dan berkembang.

Setiap elemen ini saling berinteraksi dalam sistem pendidikan yang dirancang oleh Ki Hadjar Dewantara, membantu menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Filosofi ini menunjukkan keyakinan Ki Hadjar Dewantara tentang pentingnya pendidikan yang berpusat pada siswa, di mana guru adalah fasilitator dan motivator, bukan hanya penyampaian pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *