Ki Hajar Dewantara, yang nama aslinya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat Indonesia. Beliau mendirikan Taman Siswa, sebuah sistem pendidikan yang dimaksudkan untuk memberikan akses pendidikan yang berarti bagi para pribumi Indonesia pada masa kolonial. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan adalah menciptakan ‘manusia merdeka’.
Secara etimologis, ‘manusia merdeka’ berasal dari dua kata, ‘manusia’, yang berarti makhluk berakal dan bermoral, dan ‘merdeka’, yang berarti bebas atau tidak tergantung pada orang lain. Tetapi apa definisi ‘manusia merdeka’ menurut Ki Hajar Dewantara?
Manusia Merdeka: Definisi menurut Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah individu yang memiliki kemerdekaan dalam berpikir, bebas untuk bertindak sesuai dengan pemikirannya, dan memiliki rasa tanggung jawab yang kuat terhadap akibat dari pikiran dan aksi-aksinya tersebut. Di sini, ‘kemerdekaan’ tidak hanya diartikan sebagai kebebasan dari penjajah atau penjajahan dalam konteks fisikal, tetapi lebih kepada merdeka dalam konteks mental dan moral.
Ki Hajar Dewantara beranggapan bahwa untuk menjadi manusia merdeka, seseorang harus memenuhi tiga komponen utama yaitu:
- Merdeka Berpikir: Yaitu kemampuan untuk berpikir secara kritis dan mandiri. Dalam konteks ini, Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa setiap individu harus mampu berpikir dan memahami sesuatu berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, dan tidak hanya menerima apa yang diberikan atau diajarkan kepada mereka.
- Merdeka Bertindak: Manusia merdeka harus memiliki kebebasan dalam bertindak. Artinya seseorang memiliki kebebasan untuk melakukan atau bertindak sesuai dengan pemikirannya, dan bukan dipaksa atau dikendalikan oleh orang lain.
- Merdeka Bertanggung Jawab: Dengan kebebasan berpikir dan bertindak tentu saja datang tanggung jawab. Manusia Merdeka memiliki tanggung jawab atas segala konsekuensi yang ditimbulkan oleh pikiran dan tindakannya.
Ki Hajar Dewantara percaya bahwa, manusia merdeka, dengan pemahaman ini, adalah pilar penting dalam membangun bangsa yang kuat dan berdaulat.
Membentuk Manusia Merdeka: Pendidikan sebagai Kunci
Menurut Ki Hajar Dewantara, kunci dalam membentuk manusia merdeka adalah pendidikan. Beliau menekankan betapa pentingnya pendidikan yang memanusiakan manusia atau “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Berarti di depan memberi teladan, di tengah membangun jiwa (inisiatif), di belakang mendukung. Inilah tri pusat pendidikan.
Konsep dan pemahaman “manusia merdeka” Ki Hajar Dewantara masih relevan hingga kini. Merdeka berpikir, bertindak, dan bertanggung jawab adalah aspek integral dari kehidupan masyarakat modern dan demokratis. Pendidikan yang baik akan membantu membentuk individu yang mampu berpikir secara kritis, merdeka dalam bertindak dan memiliki tanggung jawab terhadap tindakannya.
Dengan demikian, definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara adalah pribadi yang bebas berpikir, bertindak dan bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupannya, sebagai individu maupun anggota masyarakat. Ini merupakan arahan yang baik dan relevan bagi kita, untuk menjadi manusia yang merdeka dalam membangun dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.