Sekolah

Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama Dilaksanakan Pada

22
×

Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama Dilaksanakan Pada

Sebarkan artikel ini
Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama Dilaksanakan Pada

Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama merupakan suatu peristiwa penting dalam sejarah kebahasaan dan kebudayaan di Indonesia. Acara tersebut memainkan peran yang sangat besar dalam upaya penyatuan bangsa melalui bahasa yang satu, yaitu Bahasa Indonesia. Kongres ini pertama kali dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1938 di kota Solo, Jawa Tengah.

Latar Belakang Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama

Pada awal abad ke-20, kebanyakan daerah di Indonesia masih berbaur dengan berbagai bahasa daerah yang khas, seperti Jawa, Sunda, Minangkabau, Bali, dan sebagainya. Bahasa Belanda yang merupakan bahasa resmi pemerintahan kolonial Belanda pada waktu itu juga dikuasai oleh sebagian kalangan. Keadaan seperti ini menyulitkan kehidupan sosial dan sektor politik, karena adanya hambatan komunikasi antar warga dari daerah yang berbeda.

Sebagai respon terhadap masalah tersebut, beberapa tokoh nasionalis Indonesia seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Ki Hajar Dewantara, dan Sanusi Pane mencetuskan gagasan untuk mengadakan suatu forum yang dapat membahas perkembangan bahasa sebagai instrumen untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa. Gagasan tersebut kemudian direalisasikan melalui penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama pada tahun 1938 di kota Solo.

Tujuan Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama

Tujuan utama dari penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama adalah mencari dan menetapkan bahasa persatuan yang bisa digunakan sebagai sarana komunikasi efektif antar warga dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, kongres ini juga bertujuan untuk merumuskan strategi dalam mengembangkan dan melestarikan bahasa persatuan tersebut, sekaligus memperkuat posisinya dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama

Beberapa hasil yang dicapai dalam Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di antaranya adalah:

  1. Menetapkan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang kemudian dikenal sebagai Bahasa Indonesia.
  2. Menyepakati bahwa Bahasa Indonesia harus dijadikan sebagai bahasa pengantar dan resmi dalam bidang pendidikan, pemerintahan, dan media massa.
  3. Pembentukan Dwi Sapta Bahasa, sebuah organisasi yang bertugas untuk melaksanakan tugas dan program mengenai pengembangan dan penyelarasan Bahasa Indonesia.
  4. Penyusunan kamus Bahasa Indonesia dan pengayaan kosa kata melalui kontribusi dari berbagai bahasa daerah.

Dampak Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama

Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama berhasil membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan di kalangan masyarakat Indonesia. Penyatuan berbagai wilayah dan suku bangsa di bawah bendera Bahasa Indonesia membawa dampak positif yang signifikan pada perkembangan politik, pendidikan, dan kebudayaan di Indonesia.

Upaya memperkenalkan dan mensosialisasikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kebangsaan terus berlanjut pasca kongres ini hingga mencapai klimaksnya pada tahun 1945 saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Kongres Bahasa Indonesia yang Pertama menandai titik balik penting dalam sejarah kebahasaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Prestasi ini patut dihormati dan diingat sebagai bukti semangat persatuan yang tetap hidup dalam jiwa bangsa Indonesia hingga kini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *