Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan hasil samping dari proses produksi atau kegiatan lain yang memiliki sifat berbahaya dan beracun terhadap lingkungan serta makhluk hidup. Oleh karena itu, pengelolaan dan penyimpanan limbah B3 harus dipenuhi dengan berbagai syarat sesuai peraturan yang berlaku.
Syarat Utama Penyimpanan Limbah B3
- Lokasi Penyimpanan: Lokasi penyimpanan limbah B3 harus di luar bangunan utama produksi atau proses, jauh dari aktivitas pekerja, dan mudah dijangkau oleh alat pemadam kebakaran. Juga harus dipastikan bahwa area tersebut bebas dari resiko banjir dan gempa bumi.
- Kapasitas Penyimpanan: Kapasitas penyimpanan limbah B3 harus memadai dan sesuai dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Kapasitas ini mencakup area fisik untuk penyimpanan dan durasi penyimpanan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Penandaan: Wadah yang digunakan untuk menyimpan limbah B3 harus dilabeli dengan jelas, mencakup identitas limbah, sifat berbahaya, tanggal penyimpanan, dan petunjuk penanganan.
- Wadah Penyimpanan: Wadah yang digunakan harus kuat, tahan lama, tidak mudah pecah, dan ditutup erat. Wadah juga harus tahan terhadap suhu, tekanan, radiasi, dan zat kimia dalam limbah.
- Pengelolaan: Penyimpanan limbah B3 harus terkelola dengan baik, termasuk pemantauan terus-menerus dan penanganan cepat jika terjadi kebocoran atau kecelakaan.
- Sistem Pelaporan: Sistem pelaporan harus ada untuk memantau dan melaporkan volume, sifat, dan penanganan limbah B3. Laporan ini harus disimpan secara sistematis dan dapat diperlihatkan pada otoritas yang berwenang jika diperlukan.
Kesimpulan
Pengelolaan dan penyimpanan limbah B3 yang baik merupakan kunci penting untuk mencegah kerusakan lingkungan dan menjamin kesehatan dan keselamatan manusia. Dengan mematuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, kita dapat bersama-sama berkontribusi dalam upaya untuk melindungi planet kita.
