Sosial

Bagaimana Perubahan Mental pada Anak Laki-laki dan Perempuan yang Memasuki Masa Puber

35
×

Bagaimana Perubahan Mental pada Anak Laki-laki dan Perempuan yang Memasuki Masa Puber

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Perubahan Mental pada Anak Laki-laki dan Perempuan yang Memasuki Masa Puber

Masa puber merupakan satu fase signifikan dalam perjalanan hidup seorang anak. Bukan hanya menandai berakhirnya masa kanak-kanak, tetapi juga mengawali perjalanan remaja mereka. Dalam periode ini, terjadi perubahan besar tidak hanya dalam aspek fisik sediri, tetapi juga perubahan penting dalam aspek psikologis atau mental. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas perubahan mental yang dialami anak laki-laki dan perempuan selama masa transisi ini.

Perubahan Mental pada Anak Laki-laki

Seiring dengan mulainya masa puber, banyak anak laki-laki yang mengalami peningkatan dalam impulsivitas dan agresi. Menurut penelitian, hal ini dikaitkan dengan peningkatan produksi hormon testosteron. Anak laki-laki mulai menjadi lebih kompetitif dan sering kali lebih sulit untuk memiliki kontrol diri. Selain itu, mereka juga cenderung memiliki masalah dalam mengekspresikan emosinya yang bisa mempengaruhi segala aspek pada kehidupannya, termasuk hubungan interpersonal.

Puber juga pada umumnya ditandai dengan peningkatan ketidakstabilan emosional. Anak laki-laki sering kali menunjukkan perasaan marah, frustrasi, dan cemas yang mungkin sulit mereka kontrol. Salah satu hal lain yang muncul dalam masa puber pada laki-laki adalah peningkatan tekanan sosial untuk menampilkan keperkasaan demi mencapai identitas gender yang dianggap sosial sebagai “maskulin”.

Perubahan Mental pada Anak Perempuan

Anak perempuan yang memasuki masa puber sering mengalami peningkatan dalam kesadaran diri dan penilaian diri, yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan risiko mereka untuk permasalahan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan makan. Hormon estrogen yang meningkat selama pubertas dapat membawa perubahan mood dan perasaan gadis remaja.

Pada masa puber, gadis juga akan menghadapi tekanan sosial yang berhubungan dengan penampilan. Mereka juga akan cenderung lebih peka terhadap opini orang lain, terutama teman sebaya mereka. Faktor-faktor ini seringkali mengakibatkan peningkatan stres dan kecemasan.

Selain itu, peningkatan hormon juga dapat mempengaruhi keterampilan sosial dan emosional mereka, yang bisa mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Pubertas pada perempuan juga sering kali diiringi oleh peningkatan empati dan kepekaan terhadap emosi orang lain.

Kesimpulan

Pubertas mendatangkan berbagai perubahan dalam hidup anak, baik secara fisik maupun mental. Sebagai orang tua atau pengasuh, memahami perubahan ini dapat membantu kita memberikan dukungan yang dibutuhkan anak-anak untuk melalui periode transisi yang bisa menjadi sangat membingungkan ini. Baik anak laki-laki maupun perempuan perlu mendapatkan pengetahuan, dukungan, dan pemahaman selama masa puber agar bisa melewati masa transisi ini dengan sehat dan positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *