Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa ia akan didampingi oleh 20 ribu relawan saat mendaftar ke KPU DKI besok. Rombongan besar ini tentu akan berpotensi mengganggu aktivitas warga sekitar dan mengakibatkan kemacetan. Oleh karena itu, Anies mengambil langkah antisipatif dengan meminta maaf kepada warga Jakarta.
Gubernur yang dikenal dekat dengan rakyatnya ini memahami bahwa pendaftaran dirinya sebagai calon independen di Pilkada DKI Jakarta 2022 akan menambah keramaian kota. Berbekal pengalaman sebelumnya, Anies memprediksi bahwa jumlah relawan yang mendampinginya besok dapat mencapai 20 ribu orang.
“Mohon maaf sebelumnya kepada warga Jakarta. Kami berharap tidak ada kerepotan yang ditimbulkan akibat kegiatan kami besok,” ujar Anies mengenai pendaftarannya.
Isu kemacetan Jakarta memang selalu menjadi isu hangat dalam setiap diskusi tentang ibu kota. Menyadari bahwa rombongan besar dari relawannya dapat berpotensi memperparah kondisi ini, Anies meminta maaf sebelum pendaftaran.
Berkat popularitas serta dukungan yang kuat dari relawan, Anies menjadi salah satu calon kuat dalam Pilkada DKI 2022. Namun, ia berjanji untuk selalu mengutamakan kepentingan warga Jakarta di atas segalanya. Anies berharap, proses pendaftaran ke KPU dapat berlangsung lancar dan tidak mengganggu kegiatan warga.
Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan bahwa ia akan memastikan para relawan tidak berkerumun dan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak.
Anies mengungkapkan terima kasihnya kepada para relawan yang telah setia mendukung dan membantu perjuangannya selama ini. “Terima kasih untuk semua relawan. Rasa cinta kalian kepada Jakarta membuat saya semakin bersemangat,” ucap Anies.
Besar harapan Anies, bersama relawan dan dukungan warga Jakarta, ia dapat terpilih kembali dan melanjutkan pembangunan di ibu kota tercinta ini.
Jadi, jawabannya apa? Jawaban tersirat bahwa Anies Baswedan sangat peduli terhadap kondisi masyarakat Jakarta. Ia selalu menyempatkan diri untuk meminta maaf sebelum bertindak, mementingkan kebutuhan warga, dan berupaya keras untuk memastikan bahwa proses pendaftaran ini tidak menjadi gangguan bagi kesejahteraan umum. Seorang pemimpin yang patut dihargai karena sikap empati dan rasa tanggung jawabnya.
