Berita

Ada yang Pernah Dapat? Pemerintah Telah Menyaluran Dana Bergulir LPDB UMKM Per Oktober Capai Rp 1,24 Triliun

80
×

Ada yang Pernah Dapat? Pemerintah Telah Menyaluran Dana Bergulir LPDB UMKM Per Oktober Capai Rp 1,24 Triliun

Sebarkan artikel ini
Ada yang Pernah Dapat? Pemerintah Telah Menyaluran Dana Bergulir LPDB UMKM Per Oktober Capai Rp 1,24 Triliun

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) baru-baru ini mengumumkan bahwa penyaluran dana bergulir mereka telah mencapai 1,24 triliun rupiah pada bulan Oktober 2023, sebuah pencapaian yang mengesankan namun masih di bawah target susulan pemerintah yakni 1,8 triliun rupiah.

LPDB-KUMKM menyalurkan dana dengan dua metode berbeda: konvensional dan syariah. Tahun ini, dana konvensional yang disalurkan mencapai 762 miliar rupiah, sementara dana syariah totalnya mencapai 479 miliar rupiah. Ada 160 mitra koperasi yang mendapatkan manfaat.

Sejak tahun 2008, LPDB-KUMKM telah berhasil menyalurkan total 17 triliun rupiah. Luar biasa, 97 persen dari dana tersebut disalurkan secara cashless, berbasis pada identitas dan alamat rekening yang telah disetujui.

Mereka yang beroperasi dalam sektor UMKM dihimbau untuk bergabung dengan koperasi. Hal ini dikarenakan menjadi bagian dari sebuah koperasi dapat memudahkan akses permodalan. Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM, mendorong kolaborasi antara pelaku UMKM dan koperasi, yang akan memungkinkan mereka mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM dengan lebih efisien.

Memang, koperasi memiliki peran sentral dalam menjembatani UMKM dengan dana bergulir, instrumen pinjaman atau pembiayaan yang disediakan secara resmi oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM).

Sebagai bagian dari program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, LPDB-KUMKM mendukung penyaluran dana bergulir kepada koperasi yang beroperasi dalam sektor produksi. Contohnya, di Brebes, Jawa Tengah, LPDB-KUMKM mendukung hilirisasi produk bawang merah dengan membangun ekosistem produsen susu dengan peternak sapi perah lokal dan petani tebon jagung melalui koperasi.

Penyaluran kepada koperasi sektor riil terus tumbuh setiap tahun. Pada tahun 2020 mencapai 56,8 miliar rupiah, tahun 2021 mencapai 269 miliar rupiah, tahun 2022 mencapai 443 miliar rupiah, dan tahun 2023 yang masih berjalan telah mencapai 322 miliar rupiah.

Dengan membangun ekosistem yang terintegrasi dan adanya kolaborasi dengan beberapa pihak, diharapkan program ketahanan pangan melalui koperasi bisa bertumbuh dan bisa dicontoh di berbagai daerah dengan komoditas unggulan yang berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *