Diskusi

Akhir-Akhir Ini Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air Ada Indikasi Mulai Luntur: Faktor Penyebab dan Peran Pendidikan Kewarganegaraan

76
×

Akhir-Akhir Ini Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air Ada Indikasi Mulai Luntur: Faktor Penyebab dan Peran Pendidikan Kewarganegaraan

Sebarkan artikel ini
Akhir-Akhir Ini Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air Ada Indikasi Mulai Luntur: Faktor Penyebab dan Peran Pendidikan Kewarganegaraan

Akhir-akhir ini, sepertinya kita melihat sebuah fenomena yang cukup mengkhawatirkan terkait nasionalisme di Indonesia. Sebuah indikasi bahwa rasa kebangsaan dan cinta tanah air mulai luntur. Tentunya, fenomena seperti ini tidak timbul begitu saja. Faktor-faktor yang membentuk kondisi sosial ini pasti ada dan harus dilacak untuk bisa mencari langkah-langkah penanggulangannya.

Pertama, terdapat indikasi bahwa globalisasi memiliki peran besar dalam fenomena ini. Globalisasi yang membawa dampak pembauran budaya seringkali mengakibatkan pergeseran nilai-nilai lokal, termasuk nilai-nilai kebangsaan. Dalam konteks ini, orang-orang mungkin menjadi lebih terpapar oleh budaya dan pemikiran asing yang akhirnya mempengaruhi cara pandang mereka terhadap tanah air.

Kedua, teknologi informasi turut mempengaruhi rasa kebangsaan dan cinta tanah air orang-orang, khususnya generasi muda. Dalam era teknologi informasi ini, individu bisa dengan mudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber tanpa filter yang memadai. Ironisnya, dalam banyak kasus, informasi yang disebarkan malah menimbulkan polarisasi dan konflik di masyarakat yang berakhir pada pelunturan rasa cinta tanah air.

Ketiga, krisis identitas juga dapat mempengaruhi pelunturan rasa kebangsaan. Krisis identitas bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan sosial atau ketidakpuasan terhadap kepemimpinan atau kebijakan pemerintah. Krisis identitas ini bisa berujung pada kebingungan dalam menentukan sikap dan pandangan terhadap bangsa dan negara.

Terakhir, pendidikan kewarganegaraan juga turut berperan. Apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil? Merujuk pada kondisi saat ini, mungkin kita bisa berkata bahwa pendidikan kewarganegaraan belum sepenuhnya berhasil dalam membentuk rasa cinta tanah air. Hal ini bukan berarti pendidikan kewarganegaraan adalah gagal, namun mungkin perlu dikaji ulang dan disempurnakan dalam konteks yang relevan dengan tantangan zaman.

Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya harus mengajarkan tentang sejarah dan norma-norma masyarakat saja, tetapi juga harus bisa mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang apa yang mereka pelajari, termasuk mampu menganalisis dan menilai informasi yang mereka dapatkan. Pendidikan kewarganegaraan juga harus mampu mengajarkan nilai-nilai kebangsaan agar bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan bukan hanya menjadi pengetahuan teoritis.

Menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air bukanlah pekerjaan mudah dan tidak bisa hanya didasarkan pada pendidikan formal di sekolah. Seluruh elemen masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga, melestarikan, dan menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan ini, dengan saling menghargai dan menerima perbedaan yang ada di antara kita, serta berkontribusi langsung dalam memajukan negara ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *