Dalam al-Qur’an dan Hadits, kita sering menemukan ajaran untuk berbagi kebaikan dan berbagi harta. Salah satu cara yang dianjurkan untuk menjalankan perintah ini adalah melalui hadiah dan sedekah. Baik hadiah (hadiyah) maupun sedekah (shadaqah, dalam bahasa Arab) memiliki peran penting dalam konteks hubungan antar manusia dan kehidupan keberagamaan dalam Islam.
Hadiah (Hadiyah)
Hadiah atau hadiyah dalam Islam tidak hanya dipahami sebagai tukar-menukar barang fisik semata, tetapi juga sebagai sebuah bentuk kasih sayang dan membangun silaturahmi, sebagaimana disebutkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
“Yakni, berbuat baik kepada orang lain dapat meningkatkan kasih sayang dan persaudaraan antara satu dengan yang lainnya (Bukhari dan Muslim).”
Menurut ajaran Islam, hadiah bisa dipandang sebagai bentuk dari ‘amal jārīyah’ (amalan yang pahalanya berlanjut), jika hadiah tersebut dipergunakan untuk kebaikan dan berdampak positif bagi penerima.
Sedekah (Sadaqah)
Sedekah, menurut bahasa Arab, berarti “kesucian”. Dalam Islam, sedekah bisa berarti memberikan sebagian dari harta yang kita miliki untuk orang lain yang membutuhkan. Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mendorong umat Islam untuk memberikan sedekah:
“Dan apa saja yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) atau nadar yang kamu nadarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Dan tiadalah bagi orang-orang zalim (pelaku kejahatan) sebarang penolong.” (Al-Baqarah: 270)
Memberikan sedekah tidak sekadar tentang memberikan materi, melainkan juga berarti berbagi kasih dan pertolongan kepada sesama. Selain itu, memberikan sedekah bisa menjadi cara meraih berkat dan ridha Allah.
Pentingnya Berbagi Melalui Hadiah dan Sedekah
Allah memerintahkan umat-Nya untuk saling berbagi dalam bentuk hadiah dan sedekah sebagai jalan mencari berkat dan sebagai medium berinteraksi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Pemberian dalam bentuk hadiah dan sedekah merupakan tanda kesadaran bahwa setiap yang dimiliki adalah anugerah dari-Nya dan harus dialokasikan untuk kemaslahatan umum.
Dengan saling berbagi, kita bukan hanya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan, tapi juga membangun kesadaran bahwa sebenarnya semua yang kita miliki adalah milik Allah. Kita hanyalah pemegang amanah untuk sementara waktu.
Maka dari itu, perintah berbagi melalui hadiah dan sedekah ini harus dipahami bukan hanya sebagai sebuah kewajiban, tapi juga sebuah kehormatan dan kesempatan untuk meraih pahala.
Jadi, jawabannya apa? Berbagi melalui hadiah dan sedekah adalah perintah Allah kepada kita semua sebagai manifestasi cinta-Nya, sebagai bentuk investasi akhirat, dan sebagai upaya meluaskan kebaikan di muka bumi ini.
