Mempertimbangkan pendapat dan pengalaman murid merupakan elemen penting dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem pendidikan yang efektif. Kita perlu mencari tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam pendekatan pembelajaran kita, dan siapa yang lebih baik untuk memberi kita masukan selain murid kita sendiri? Kita perlu melihat pengalaman belajar mereka lewat lensa reflektif, untuk melakukan hal ini, kita merujuk pada teori refleksi, seperti model refleksi Gibbs dan model refleksi Schön, yang menekankan observasi, evaluasi, analisis, dan aksi perbaikan.
Dalam hal ini, refleksi adalah sebuah alat untuk mencermati pelajaran yang diberikan, bukan hanya melihat dari sudut pandang pengajar, tetapi lebih-lebih lagi melibatkan siswa dalam proses tersebut dan menghargai pendapat mereka. Misalnya, seorang guru dapat merumuskan beragam pertanyaan reflektif lalu mengajukan kepada siswanya, seperti “Apakah yang kamu suka dari cara pengajaran yang saya lakukan?”,”Apa bagian yang sulit untuk kamu pahami?”,”Apakah ada saran untuk metode pengajaran yang bisa memudahkanmu memahami materi?”.
Selanjutnya, guru bisa menyimpulkan jawaban tersebut dan melakukan refleksi. Mungkin ada suatu elemen spesifik dalam metode pengajaran yang ternyata efektif, sehingga dapat dipertahankan. Mungkin juga sebaliknya ada metode yang kurang efektif dan membuat siswa merasa sulit memahami, sehingga perlu diubah atau ditambahkan elemen-elemen lain.
Lebih lanjut, guru dapat menjadikan hal ini sebagai dasar dalam merumuskan metode pengajaran berikutnya. Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan proses pembelajaran dan memahami apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi siswa. Selain itu, proses refleksi ini juga dapat membantu siswa untuk lebih mengenal diri mereka sendiri dalam hal belajar, termasuk preferensi belajar mereka.
Secara keseluruhan, melakukan refleksi terhadap pendapat dan pengalaman belajar siswa merupakan pendekatan yang efektif dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas sistem pembelajaran di kelas. Ini juga tegas menunjukkan kepada siswa bahwa suara mereka penting dan dihargai.
Namun, refleksi ini tidak hanya dilakukan sekali saja, melainkan memerlukan proses yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memantau kemajuan, menentukan langkah-langkah perbaikan dan membuat penyesuaian yang diperlukan dalam metode pengajaran untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan pengalaman belajar yang terbaik.
Jadi, jawabannya apa? Merefleksikan pendapat murid dan pengalaman belajar mereka di kelas dengan menggunakan lensa refleksi, adalah salah satu langkah penting bagi seorang guru dalam usaha pengoptimalan pengajaran.
