Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, hari ini menghadiri pemakaman salah seorang tokoh politik senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gembong Warsono, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Peristiwa tersebut semakin menunjukkan bahwa politik dalam negeri Indonesia berjalan melampaui batas ideologi dan partai. Meski berasal dari partai yang berbeda, Gubernur Anies tetap menunjukkan pendiripannya yang solid terhadap rekan sejawatnya di arena politik.
Gembong Warsono, yang meninggal pada Kamis malam, merupakan sosok yang amat dihormati baik di dalam maupun di luar PDIP. Selama hidupnya, dia dikenal sebagai politikus yang gigih dan berdedikasi untuk kepentingan masyarakat.
Anies Baswedan, seorang politikus dari Gerindra, terlihat hadir di pemakaman tersebut untuk memberikan penghormatan terakhirnya. Tindakannya mampu menunjukkan bahwa dalam dunia politik, meski perbedaan ideologi dan partai sering menjadi titik pertentangan, rasa empati dan solidaritas tetap menjadi bagian penting dalam setiap interaksi diantara sesama politikus.
Keikutsertaan Anies di pemakaman Gembong Warsono ini juga menjadi simbol penting dari karakter kepemimpinan Indonesia yang pluralis, yang mampu merangkul banyak aspek dan pihak, bahkan dalam momen duka.
Para pengunjung yang hadir, termasuk Anies, membantu memakamkan jenazah Gembong Warsono. Prosesi pemakaman berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa hormat.
Melepas kepergian seorang tokoh politik menjadi pengingat bahwa kehidupan politik di Indonesia adalah haus dan takzim terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Anies dan semua yang hadir di pemakaman tersebut telah menunjukkan bahwa solidaritas dan rasa hormat antar sesama adalah nilai yang harus dijaga dalam jalannya roda politik negeri ini.
Kehilangan Gembong Warsono dirasakan bukan hanya oleh PDIP, tetapi juga oleh seluruh warga negara yang menghargai kontribusinya bagi demokrasi dan pembangunan negeri ini. Semoga arwahnya mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan dan semoga keluarganya diberikan ketabahan.
