Sir Joseph John Thomson, seorang fisikawan Inggris, dikenal luas karena mengenalkan model atom yang kita kenal sebagai ‘Plum Pudding’, atau Plum Pudding Model. Dalam model ini, ia memperkenalkan konsep bahwa atom adalah bola pejal yang bermuatan positif dengan elektron yang tertanam di dalamnya. Kita akan membahas lebih detail tentang alasan yang membuat Thomson sampai pada pandangan ini.
Awalnya, pada akhir abad ke-19, Thomson melanjutkan serangkaian percobaan menggunakan tabung katode ray, alat yang memungkinkan pengamatan sinar berenergi tinggi mengalir dari katode ke anoda dalam kondisi vakum. Percobaan ini memperlihatkan bahwa sinar tersebut dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik, menyiratkan bahwa sinar tersebut terdiri dari partikel yang bermuatan. Thomson melanjutkan eksperimen tersebut dengan melakukan pengukuran rasio antara muatan dan massa partikel tersebut dan menemukan bahwa rasio ini selalu tetap, tidak memandang jenis gas yang digunakan di dalam tabung.
Berdasarkan percobaan ini, Thomson menyimpulkan bahwa partikel tersebut, yang kemudian dia sebut elektron, adalah komponen fundamental dari atom dan memiliki muatan negatif. Elektron ini, menurut Thomson, ‘tertanam’ dalam bola pejal atom yang bermuatan positif, sehingga menyusun struktur yang kita kenal sebagai model atom ‘Plum Pudding’.
Thomson mengajukan model ini berdasarkan asumsi penting bahwa atom adalah entitas bulat, padat, dan bermuatan positif. Thomson memilih model bola pejal karena percayai bahwa muatan positif tersebar rata di seluruh atom, dan bukan terkonsentrasi di pusat seperti yang nantinya akan diajukan oleh Ernest Rutherford.
Namun, model atom Thomson ini dibantah oleh eksperimen hamburan emas Rutherford beberapa tahun kemudian, yang menunjukkan bahwa sebagian besar massa atom dan seluruh muatan positifnya terkonsentrasi dalam inti yang sangat kecil. Meskipun demikian, karya awal Thomson pada elektron tetap menjadi dasar penting dalam perkembangan model atom yang lebih presisi.
Jadi, jawabannya apa? Thomson berpendapat bahwa atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dikarenakan penemuan elektron dan percobaan dengan tabung katode ray. Pendapat ini juga datang dari asumsi bahwa muatan positif tersebar rata di seluruh atom dan bukan terkonsentrasi di pusat. Meskipun model atom Thomson kemudian ditinggalkan setelah eksperimen Rutherford, tetapi eksperimen awalnya dalam mencari elektron telah memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ilmu atom.