Diskusi

Apa Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini dan Konteks Pendidikan Saat Anda Bersekolah?

374
×

Apa Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini dan Konteks Pendidikan Saat Anda Bersekolah?

Sebarkan artikel ini
Apa Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini dan Konteks Pendidikan Saat Anda Bersekolah?

Ki Hadjar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan yang terkenal di Indonesia. Pemikirannya mengenai pendidikan yang diberikan melalui sistem pendidikan Tri Tunggal dan sistem Taman Siswa telah banyak berkontribusi terhadap pendidikan nasional. Tulisan ini akan mengeksplorasi relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah.

Pendidikan Tri Tunggal

Pemikiran pendidikan Tri Tunggal merupakan prinsip dasar bagi sistem pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Prinsip ini mengacu pada tiga aspek yang saling berhubungan dalam pendidikan, yaitu aspek ing ngarso sung tulodo (keteladanan), ing madyo mangun karso (pembinaan dan bimbingan), dan tut wuri handayani (pendampingan). Ketiga aspek ini memiliki relevansi yang sangat besar dalam konteks pendidikan saat ini.

Ing Ngarso Sung Tulodo

Aspek pertama, ing ngarso sung tulodo, mengajarkan bahwa seorang pendidik harus menjadi teladan bagi murid-muridnya. Pada konteks pendidikan saat ini, pentingnya seorang guru sebagai teladan tidak dapat dipungkiri. Dalam era digital yang penuh dengan informasi yang mudah diakses, peran seorang guru sebagai teladan menjadi semakin relevan.

Ing Madyo Mangun Karso

Aspek kedua, ing madyo mangun karso, adalah peran seorang pendidik dalam memberikan bimbingan dan pembinaan yang baik kepada murid. Dalam konteks pendidikan saat ini, seorang guru yang kompeten harus mampu memberikan penilaian yang objektif dan bimbingan yang efektif. Hal ini berlaku dalam konteks kurikulum standar nasional dan internasional.

Tut Wuri Handayani

Aspek ketiga, tut wuri handayani, adalah peran seorang pendidik sebagai pendamping bagi murid-muridnya. Pemikiran ini relevan dengan pendidikan inklusif yang digalakkan saat ini. Inklusi merupakan upaya yang dilakukan dalam sistem pendidikan untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Apa Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini dan Konteks Pendidikan Saat Anda Bersekolah?

Sistem Taman Siswa

Sistem Taman Siswa dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai sebuah sistem pendidikan yang mengutamakan kearifan lokal dan kebudayaan Indonesia. Pendidikan Taman Siswa mengajarkan keterampilan yang berguna bagi murid, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penghidupan. Sistem ini menjadi model bagi pendidikan formal yang dicontohkan dalam sistem pendidikan nasional.

Relevansi dalam Konteks Pendidikan saat Ini

Pendidikan yang mengutamakan kearifan lokal dan kebudayaan Indonesia, seperti yang dicontohkan dalam sistem Taman Siswa, merupakan prinsip yang relevan dalam konteks pendidikan saat ini. Pendidikan yang berbasis kearifan lokal diakui sebagai bagian penting dalam pembentukan karakter peserta didik yang harmonis dan seimbang.

Relevansi dalam Konteks Pendidikan saat Anda Bersekolah

Pada konteks pendidikan saat Anda bersekolah, didapat sebuah pengalaman yang berbeda. Terdapat beberapa elemen penting dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara; sistem Taman Siswa dan prinsip Tri Tunggal yang memiliki relevansi, dalam konteks pendidikan saat itu. Seperti bagaimana guru berperan sebagai teladan,penyampaian nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa, serta kearifan lokal yang berlaku di dalam masyarakat sekitar.

Dengan melihat pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan saat ini, kita dapat melihat betapa relevan dan penting pemikiran tersebut dalam membangun karakter peserta didik yang harmonis dan seimbang. Oleh karena itu, pemikiran Ki Hadjar Dewantara perlu terus digalakkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *