Diskusi

Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam

50
×

Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam

Masa bercocok tanam merupakan era dalam sejarah manusia ketika pertanian menjadi kegiatan utama kehidupan masyarakat. Dalam masa ini, sistem-sistem kepercayaan telah berkembang menjadi fondasi dari berbagai budaya dan peradaban manusia. Bentuk sistem kepercayaan tersebut sangat dipengaruhi oleh pola hidup bercocok tanam.

Animisme dan Totemisme

Dalam fase awal bercocok tanam, animisme dan totemisme menjadi sistem kepercayaan yang dominan. Animisme adalah kepercayaan adanya roh atau semangat di balik semua fenomena alam. Petani-petani primitif percaya bahwa tanah, air, pohon, dan hewan memiliki roh atau semangat yang bisa mempengaruhi hasil panen. Totemisme, adalah sistem kepercayaan yang menganggap bahwa manusia dan organisme lain memiliki hubungan spiritual atau mitos leluhur bersama. Hal ini sering kali diekspresikan dalam bentuk simbol-simbol atau totem.

Pemujaan Dewa dan Dewi

Seiring dengan berjalannya waktu, sistem kepercayaan berkembang menjadi lebih kompleks. Manusia mulai memuja dewa-dewi tertentu, yang biasanya terkait erat dengan alam dan pertanian. Dewa matahari, dewa hujan, dan dewi kesuburan adalah contoh paling umum. Dalam sistem kepercayaan ini, ritual dan upacara dipraktekkan untuk memohon berkah dan melindungi panen dari bencana alam.

Mitos dan Legenda

Mitos dan legenda juga merupakan bagian penting dari sistem kepercayaan pada masa bercocok tanam. Cerita ini biasanya mencakup peristiwa-peristiwa penting atau heroik, penjelasan tentang asal-usul alam semesta, dan cara dewa-dewi berinteraksi dengan manusia. Melalui mitos dan legenda ini, norma-norma sosial dan nilai-nilai etika dikomunikasikan kepada anggota masyarakat.

Kesimpulan

Setiap sistem kepercayaan mencerminkan konteks budaya dan lingkungan di mana dia berkembang. Pada masa bercocok tanam, ketergantungan manusia terhadap alam untuk bertahan hidup mempengaruhi bentuk dan isi dari sistem kepercayaan mereka. Walaupun spesifiknya berbeda-beda, kita bisa melihat beberapa tema umum: penghormatan terhadap alam, penghormatan terhadap kehidupan, dan keyakinan dalam kekuatan supernatural yang mengatur dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *