Dalam berbagai lingkungan sosial, kita sering kali mendengar pertanyaan “Apa kabar?” Dari situ, jawabannya kebanyakan adalah “Baik-baik saja,”—terlepas dari kondisi sebenarnya. Tapi apa yang terjadi jika kita jujur dan mengatakan, “saya tidak baik-baik saja”? Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya.
Kesempurnaan Hanyalah Ilusi
Kita hidup dalam dunia yang penuh tekanan secara konstan untuk tampak sempurna di mata orang lain. Media sosial, misalnya, telah memberi kita impian untuk membangun gambaran kesempurnaan hidup yang bisa ditampilkan ke orang lain. Maka dari itu, saat kita merasa tidak baik-baik saja, seringkali kita merasa takut untuk mengungkapkannya.
Pentingnya Mengakui Kegelisahan Kita
Bagaimana kalau kita tidak baik-baik saja? Tidak ada salahnya. Kita bertarung dengan berbagai macam hal setiap harinya. Memahami bahwa tidak selalu harus merasa baik adalah langkah penting untuk penerimaan diri dan kesehatan mental. Faktanya, jika kita tidak merasa baik, itu adalah tanda bahwa kita perlu memperhatikan sesuatu, dan mungkin memerlukan bantuan. Menyembunyikan perasaan negatif hanya akan menumpuknya, dan bisa menjadi lebih sulit untuk diatasi di kemudian hari.
Membuka Ruang Untuk Berbicara
Meskipun sulit, kita harus mencoba untuk mengungkapkan perasaan kita saat tidak baik-baik saja. Membuka diri untuk percakapan tentang perasaan negatif kita adalah langkah penting untuk pemulihan. Hal ini tidak hanya membantu kita menghadapi perasaan tersebut secara langsung, tetapi juga mendorong orang lain untuk merasa lebih aman dalam mengungkapkan perasaan mereka.
Cara Merespon Ketika Seseorang ‘Tidak Baik-Baik Saja’
Jika seseorang berani cukup untuk mengatakan bahwa mereka tidak baik-baik saja, jangan abaikan mereka. Usahakan memberi dukungan, tunjukkan bahwa Anda ada untuk mereka, dan usahakan memberikan bantuan yang diperlukan. Itu bisa berarti mendengarkan mereka, membantu mencari bantuan profesional, atau hanya menjadi seorang teman di saat mereka membutuhkan.
Kesimpulan
Dalam diri setiap individu, tidak selalu ada hari yang baik. Dan tidak ada yang perlu ditakutkan darinya. Memang, tidak baik-baik saja mungkin terasa tidak nyaman, tetapi mengakui dan berhadapan dengan perasaan itu adalah titik awal menuju pemulihan dan kesehatan mental yang lebih baik. Itulah manusia, rentan tetapi kuat dalam menghadapi kehidupan.