Buku

Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian

38
×

Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian

Masa perundagian, sering dianggap sebagai era Pra-Tulisan dalam setiap masyarakat, menandai periode penting dalam evolusi budaya manusia. Sistem kepercayaan yang ditampilkan dalam era perundagian merupakan cerminan dari bagaimana masyarakat primitif memahami dunia di sekitar mereka. Meskipun praktek dan ritual yang dilakukan di masa ini bisa jadi sangat asing bagi kita, mereka membentuk dasar dari banyak sistem kepercayaan dan religius modern.

Karakteristik Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian

Pada era perundagian, sistem kepercayaan paling umum adalah animisme, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki semangat atau jiwa. Di masa ini, manusia percaya bahwa gunung, sungai, hewan, dan tumbuhan semuanya memiliki kekuatan spiritual.

Masyarakat perundagian memuja alam sekitar dan menghargai kekuatan yang lebih besar yang mereka percaya mengendalikan alam semesta. Ada pengakuan bahwa manusia ada dalam hubungan timbal balik dengan alam dan bahwa keseimbangan harus dipertahankan antara alam dan manusia.

Praktik Kepercayaan pada Masa Perundagian

Ritual, baik dalam bentuk persembahan atau lainnya, adalah aspek penting dari praktik kepercayaan pada masa perundagian. Ritual tersebut ditujukan untuk memuja semangat alam dan menjaga keseimbangan dengan dunia.

Pada masa itu, penggunaan simbol juga penting. Simbol-simbol tersebut ditemukan dalam seni gua, patung, dan benda-benda lainnya yang digunakan dalam ritual. Simbol-simbol tersebut mendalam dan rumit, sering kali menggambarkan peristiwa penting atau orang-orang penting dalam kehidupan komunitas.

Pengaruh Sistem Kepercayaan Masa Perundagian pada Masyarakat Modern

Meski sistem kepercayaan pada masa perundagian sangat berbeda dengan apa yang dikenal oleh masyarakat modern, mereka telah membentuk dasar dari banyak ajaran dan praktik religius kontemporer. Misalnya, konsep animisme telah menjadi elemen penting dalam beberapa agama termasuk Shintoisme dan berbagai kepercayaan tradisional Afrika.

Selain itu, kepercayaan dan nilai-nilai yang berhubungan dengan alam di masa perundagian masih relevan hari ini. Ide tentang hubungan timbal balik antara manusia dan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan ini mendorong gerakan-gerakan konservasi dan perlindungan lingkungan di seluruh dunia.

Oleh karena itu, memahami sistem kepercayaan masa perundagian adalah penting bagi kita untuk memahami asal-usul sistem kepercayaan dan praktek religius modern, dan juga untuk memahami nilai-nilai dan keyakinan seputar alam yang masih berlaku sampai hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *