Anekdot merupakan salah satu bentuk cerita pendek yang menyoroti fitur atau peristiwa yang penting dan biasanya menarik, lucu, atau mengandung pesan moral. Dalam penulisan analitik dan retorika, anekdot sering digunakan untuk mengilustrasikan poin atau argumen yang lebih besar. Pada umumnya, anekdot memiliki struktur yang serupa dengan cerita lengkap. Ini berisi pengenalan, plot, karakter, latar, dan penyelesaian. Bagian mana yang menunjukkan kejadian cerita atau latar belakang peristiwa terjadi? Memahami bagian ini akan mempermudah kita dalam memahami arti dan esensi anekdot.
Pertama-tama, mari kita pahami pengantar atau pengenalan dalam anekdot. Pengenalan dalam anekdot berfungsi untuk mengatur suasana dan membentuk latar belakang peristiwa. Bagian pengenalan biasanya diisi dengan penjelasan tentang karakter dan latar tempat serta waktu terjadinya peristiwa.
Namun, bagian anekdot yang secara langsung menunjukkan kejadian cerita atau latar belakang peristiwa terjadi disebut ‘plot’ atau ‘drama’. Dalam bahasa Inggris disebut ‘rising action’. Plot merupakan bagian kunci dari anekdot yang menyoroti peristiwa yang menjadi fokus cerita. Ini adalah titik di mana peristiwa atau insiden utama dalam cerita dipresentasikan. Plot menyebabkan terjadinya perubahan atau konflik, apakah itu perubahan pada karakter atau situasi.
Plot anekdot yang baik biasanya singkat dan padat, namun cukup menggugah sehingga pembaca atau pendengar penasaran dan ingin mengetahui hasilnya.
Perlu ditegaskan, plot dalam anekdot tidak berarti harus berbentuk konflik dramatis atau harus berakhir dalam resolusi. Terkadang, anekdot berfokus pada satu momen atau peristiwa dan meninggalkan pembaca dengan pemikiran atau pertanyaan yang merangsang pikiran, alih-alih meninggalkan resolusi yang lengkap dan jelas.
Jadi, jawabannya apa? Bagian anekdot yang menunjukkan kejadian cerita atau latar belakang peristiwa terjadi disebut “Plot” atau “Rising Action”.
