Market

Bagian Dasar dari Segitiga Restitusi Bertujuan untuk Mengubah Identitas Anak dari Orang yang Gagal

36
×

Bagian Dasar dari Segitiga Restitusi Bertujuan untuk Mengubah Identitas Anak dari Orang yang Gagal

Sebarkan artikel ini
Bagian Dasar dari Segitiga Restitusi Bertujuan untuk Mengubah Identitas Anak dari Orang yang Gagal

Segitiga restitusi adalah konsep dalam psikologi yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang berasal dari kondisi keluarga yang kurang stabil atau mempunyai pengalaman kurang menguntungkan dalam kehidupan mereka. Tujuan utamanya adalah untuk membantu anak-anak tersebut merubah identitas mereka dari substansi negatif ke perspektif yang lebih positif dan produktif. Ini melibatkan pembelajaran keterampilan baru, melawan stereotip negatif, dan membangun identitas baru yang kuat dan positif.

Konsep Dasar Segitiga Restitusi

Segitiga restitusi pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Diane Gossen sebagai bagian dari pendekatan yang dikenal sebagai restorative practices dalam bidang pendidikan. Segitiga pergantian atau restitusi ini merujuk kepada tiga aspek utama untuk merubah persepsi dan identitas anak; pengakuan rasa malu dan bersalah, berusaha untuk memperbaiki apa yang telah dilakukan dan melihat ke depan, dan menjalin hubungan kembali atau membuat komitmen baru.

Bagian dasar dari segitiga ini adalah reaksi pertama terhadap tindakan atau perilaku yang mengarah ke situasi negatif. Hal ini melibatkan pengakuan terhadap rasa malu dan bersalah, akui itu, dan setelah itu ingin memperbaiki kesalahan. Sifat restoratif dari praktek ini membantu anak mulai merasakan empati dan mengenali dampak dari tindakan mereka.

Proses Restitusi

Setelah anak mengakui dan memahami emosinya, langkah berikutnya ialah mencari cara untuk memperbaiki situasi tersebut. Anak mungkin perlu mendapat bimbingan dewasa di sini untuk membantu mereka membentuk rencana dan langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan yang telah dibuat. Hal ini dapat melibatkan meminta maaf secara langsung, melakukan tindakan yang baik atau bermanfaat untuk menebus tindakan negatif sebelumnya, atau mungkin membangun pengetahuan dan keterampilan baru untuk menghindari tindakan serupa di masa depan.

Jika anak berhasil melakukan ini, mereka telah memenuhi dua sisi dari segitiga restitusi. Sisi terakhir adalah membuat komitmen baru atau menjalin hubungan kembali. Tujuan ini melibatkan membangun identitas baru yang tidak lagi terikat oleh perilaku atau situasi negatif sebelumnya. Anak-manager belajar untuk melihat diri mereka sebagai individu yang mampu membuat perubahan positif dan yang memiliki pengendalian lebih besar atas hidup mereka.

Kesimpulan

Saat anak dikategorikan sebagai ‘gagal’ ataupun ‘bermasalah’ oleh masyarakat, ini hanya akan memperburuk rasa malu dan bersalah yang mereka rasakan. Dengan bantuan segitiga restitusi, mereka dapat belajar untuk merubah label dan identitas merusak ini. Meskipun proses ini mungkin rumit dan perlu waktu, ia sangat berpotensi untuk membantu anak mencapai pemahaman diri dan pertumbuhan yang lebih baik. Dengan dukungan, pedoman dan praktik restoratif yang tepat, anak dapat melepaskan diri dari identitas negatif dan membentuk gambaran diri mereka sendiri yang lebih positif dan kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *