Diskusi

Bahasa Melayu Dipilih dan Disepekati Untuk Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia Dengan Alasan Kecuali

68
×

Bahasa Melayu Dipilih dan Disepekati Untuk Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia Dengan Alasan Kecuali

Sebarkan artikel ini
Bahasa Melayu Dipilih dan Disepekati Untuk Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia Dengan Alasan Kecuali

Berdasarkan sejarah linguistik Indonesia, bahasa Melayu dipilih dan disekakati untuk diangkat menjadi bahasa Indonesia. Pilihan ini bukanlah tanpa alasan. Terdapat berbagai faktor unik yang mempengaruhi keputusan tersebut. Namun, sebelum kita memahami contoh-contoh pengecualian, pertama-tama kita perlu memahami latar belakang dan alasan mengapa bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa Indonesia.

Mengapa Bahasa Melayu?

Adapun sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, antara lain:

  • Universalitas: Bahasa Melayu sudah dikenal dan digunakan secara luas di nusantara sebelum Indonesia merdeka. Jadi, pemilihan bahasa ini diharapkan meminimalisir hambatan komunikasi antar wilayah.
  • Kesederhanaan: Bahasa Melayu relatif mudah dipelajari dan digunakan oleh banyak orang, mengingat struktur dan tatabahasanya yang sederhana.
  • Politik dan Identitas Nasional: Penggunaan bahasa Melayu juga dianggap sebagai bagian dari upaya membangun identitas nasional yang unik dan independen, terlepas dari penjajahan kolonial.

Namun, meskipun berbagai alasan tersebut valid, terdapat beberapa pengecualian atau faktor yang tidak dimasukkan dalam pertimbangan tersebut.

Pengecualian dalam Memilih Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia

Berikut adalah beberapa pengecualian dalam memilih bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia:

  • Perbedaan Dialek dan Loghat: Meski bahasa Melayu telah digunakan secara luas, variasi dialek dan loghatnya cukup banyak. Hal ini mampu menimbulkan potensi kesulitan dalam pemahaman dan komunikasi.
  • Sosio-linguistik: Faktor sosial dan budaya dari masing-masing daerah juga mempengaruhi penerimaan terhadap bahasa Melayu. Ada masyarakat yang merasa lebih nyaman menggunakan bahasa daerahnya dibanding bahasa Melayu.
  • Wacana Kolonial: Meski dipilih untuk mempertegas identitas nasional, adanya pandangan bahwa bahasa Melayu juga berakar dari sejarah kolonial dapat menjadi kontroversi.

Dalam menyimpulkan, penting untuk memahami bahwa meskipun bahasa Melayu dipilih dan disepakati untuk diangkat menjadi bahasa Indonesia, ada sejumlah pengecualian dan tantangan yang perlu dihadapi. Masalah-masalah ini perlu diatasi untuk benar-benar mewujudkan visi komunikasi nasional yang utuh, efektif, dan mencerminkan identitas Indonesia yang beragam.