Budaya

Bentuk Pelanggaran Integritas Akademik Berupa Mengambil Ide atau Gagasan Orang Lain yang Diakui Sebagai Miliknya Disebut

36
×

Bentuk Pelanggaran Integritas Akademik Berupa Mengambil Ide atau Gagasan Orang Lain yang Diakui Sebagai Miliknya Disebut

Sebarkan artikel ini
Bentuk Pelanggaran Integritas Akademik Berupa Mengambil Ide atau Gagasan Orang Lain yang Diakui Sebagai Miliknya Disebut

Di era yang serba digital ini, setiap individu dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dan pengetahuan yang ada. Seiring dengan akses yang mudah tersebut, memang ada risiko terjadinya pelanggaran integritas akademik. Salah satu bentuk pelanggaran yang umumnya terjadi adalah mengambil ide atau gagasan orang lain lalu mengakuinya sebagai milik sendiri. Bentuk pelanggaran ini memiliki nama khusus yaitu plagiarisme.

Mengenal Plagiarisme

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiat atau plagiarisme adalah tindakan atau perbuatan menjiplak karya, pendapat, ide, atau gagasan orang lain tanpa mencantumkan sumber asal-usulnya atau mengakui bahwa itu berasal dari diri sendiri. Dalam konteks akademik, plagiarisme dapat melibatkan penyalinan teks dari sumber seperti buku, artikel jurnal, situs web, atau pekerjaan rekan sekelas tanpa memberikan pengakuan.

Dampak Pelanggaran Integritas Akademik: Plagiarisme

Plagiarisme tidak hanya mencerminkan perilaku yang tidak etis, namun juga memiliki dampak yang merugikan bagi individu yang melakukan pelanggaran tersebut. Dalam dunia akademik, pelanggaran ini dapat berdampak pada nilai, reputasi, dan bahkan masa depan akademik si pelaku.

Seorang pelajar bisa mendapatkan penilaian rendah, gagal dalam mata pelajaran, atau bahkan dikeluarkan dari lembaga pendidikannya jika terbukti melakukan plagiarisme. Mungkin juga, mereka akan kesulitan mendapatkan rekomendasi dari pengajar atau mentor mereka untuk keperluan lainnya, seperti aplikasi beasiswa atau sekolah pascasarjana.

Pencegahan Plagiarisme

Untuk mencegah terjadinya plagiarisme, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  1. Paham tentang Plagiarisme: Pelajar dituntut untuk mengerti apa itu plagiarisme dan bagaimana cara menghindarinya.
  2. Referensi yang Jelas: Saat menggunakan ide atau gagasan dari sumber lain, selalu berikan referensi atau sumber asal-usulnya secara jelas.
  3. Paraphrase dan Kutip dengan Tepat: Jika mengambil ide atau gagasan, maka perlu melakukan paraphrase atau pemahaman ulang dengan kata-kata sendiri dan tetap cantumkan referensinya.
  4. Gunakan Teknologi: Ada banyak aplikasi atau program yang dapat membantu untuk memeriksa keunikan sebuah karya atau teks, seperti Turnitin dan Grammarly.

Pada intinya, integritas akademik adalah hal yang sangat penting dan harus dijaga oleh setiap individu. Tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan melanggar integritas akademik, seperti melakukan plagiarisme. Kebijakan zero tolerance terhadap plagiarisme harus selalu ditegaskan dalam setiap proses belajar mengajar.

Jadi, jawabannya apa? Bentuk pelanggaran integritas akademik berupa mengambil ide atau gagasan orang lain yang diakui sebagai miliknya disebut plagiarisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *