Mengetahui sejarah dan kejadian masa lalu adalah hal yang penting, terutama ketika sejarah tersebut berisi pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik. Dalam ajaran Islam, terdapat banyak kisah tentang umat terdahulu dalam Al-Quran dan Hadis. Salah satunya adalah sabda Rasulullah SAW tentang faktor yang menghancurkan umat terdahulu.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Banyaknya perempuan hanyalah sebagai fitnah dan banyaknya anak adalah kemiskinan. Janganlah kalian keliru, sebab sesungguhnya yang menghancurkan umat terdahulu adalah banyaknya perempuan, banyaknya anak, dan banyaknya harta.” (HR. Ahmad)
Dalam sabda tersebut, Rasulullah SAW menyatakan bahwa yang menghancurkan umat terdahulu adalah banyaknya perempuan, banyaknya anak, dan banyaknya harta. Namun, apa maksud dan interpretasi dari sabda tersebut?
Dalam konteks ini, “banyaknya perempuan” dapat diartikan sebagai cinta berlebihan terhadap kaum wanita hingga lupa dan meninggalkan kewajiban kepada Allah. Demikian juga “banyaknya anak”, yang tidak berarti bahwa memiliki banyak anak adalah sesuatu yang buruk. Justru, dalam Islam dianjurkan untuk memiliki keturunan yang banyak asalkan mampu mendidik mereka dengan baik dan benar. Namun, jika keberadaan anak tersebut membuat seseorang lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kepada Allah, maka hal tersebut dapat menjadi fitnah.
Sementara itu, “banyaknya harta” menggambarkan bagaimana umat terdahulu menjadi lalai dan lupa dengan kewajiban mereka kepada Allah karena kekayaan yang berlebihan. Mereka lupa bahwa harta dan kekayaan adalah amanah dari Allah yang harus digunakan dengan bijaksana dan harus dikeluarkan untuk hal-hal yang baik, bukan hanya untuk memenuhi keinginan duniawi yang sifatnya sementara.
Dalam konteks modern, kita dapat memahami bahwa sabda ini menyebabkan kita memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi. Betapa pentingnya menjaga nilai dan akhlak, tidak tergoda oleh harta, dan tidak melupakan kewajiban kepada Allah karena keinginan duniawi yang berlebihan.
Jadi, jawabannya apa? Banyaknya perempuan, banyaknya anak, dan banyaknya harta bukanlah yang menghancurkan per se. Namun, ketika mereka menjadi fokus utama kehidupan dan menggeser Allah dari posisi-Nya sebagai tumpuan utama hidup dan sumber nilai-nilai moral dalam kehidupan, maka fitnah inilah yang menghancurkan. Semua ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup dan tidak melupakan kehidupan akhirat hanya karena kehidupan duniawi.