Dalam belajar komprehensi bacaan, satu keterampilan penting yang harus dikembangkan adalah membedakan antara fakta dan opini. Keterampilan ini penting di hampir semua jenis teks, dari novel hingga artikel penelitian ilmiah. Namun, dalam konteks teks editorial, keterampilan ini menjadi semakin penting.
Teks editorial adalah sebuah bentuk penulisan yang bertujuan untuk memberikan pendapat dan mendorong pembaca untuk berpikir atau bertindak dalam cara tertentu. Bahkan dalam teks editorial, masih ada pemisahan antara fakta dan opini, dan keterampilan membedakan keduanya sangat penting. Namun, penting juga untuk memahami apa yang bukan cara yang efektif dalam menguraikan fakta dan opini dalam teks editorial.
Tidak Memeriksa Sumbernya
Ini adalah cara yang tidak efektif dalam menguraikan fakta dan opini. Penting untuk memeriksa sumber dari setiap informasi dalam teks editorial. Apakah informasi berasal dari sumber yang dapat diandalkan? Apakah sumbernya bias? Tanpa mengetahui jawaban dari pertanyaan ini, kita tidak dapat dengan pasti menerjemahkan apakah sebuah pernyataan adalah fakta atau opini.
Menganggap Semua Informasi Sebagai Fakta
Teks editorial adalah tentang pendapat, jadi hanya logis untuk menganggap bahwa setiap pernyataan dalam teks adalah opini, kan? Salah. Meskipun teks editorial memang berorientasi opini, mereka juga sering mengandung fakta yang mendukung opini tersebut. Menganggap bahwa semua informasi adalah fakta adalah cara yang tidak efektif dalam menguraikan fakta dan opini dalam teks editorial.
Mengabaikan Konteks
Teks editorial tidak diterjemahkan secara harfiah. Kata-kata dan kalimat memiliki arti berbeda dalam konteks yang berbeda. Mengabaikan konteks ketika mencoba menguraikan fakta dan opini adalah bukan cara yang efektif mengingat arti dari sebuah kalimat dapat berubah tergantung konteksnya.
Menyamaratakan Semua Opini
Opini adalah pernyataan subjektif yang mencerminkan penilaian atau perasaan seseorang, dan mereka tidak semua dibuat sama. Beberapa opini didasarkan pada penalaran yang solid dan bukti, sedangkan yang lain mungkin didasarkan pada prasangka atau emosi saja. Menganggap semua opini sebagai sama adalah bukan cara yang efektif dalam menguraikan fakta dan opini.
Demikianlah beberapa hal yang bukan cara efektif dalam menguraikan fakta dan opini dalam teks editorial. Dengan memahami trik-trik ini, kita bisa menjadi pembaca yang lebih kritis dan lebih baik dalam memahami cara kerja teks editorial. Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah: senantiasa lakukan evaluasi, pemeriksaan, dan perbandingan saat membaca teks editorial, jangan asumsikan dan jangan mengambil segala sesuatu pada nilai nominalnya.