Sejarah merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang kejadian-kejadian masa lalu. Ilmu sejarah tidak berhenti hanya pada pengumpulan data dan fakta saja, tetapi juga melakukan analisis dan penafsiran terhadapnya. Adapun karakteristik sejarah sebagai ilmu pengetahuan meliputi objektif, sistematis, kritis, dan bersifat analitis. Namun, ada beberapa hal yang tidak termasuk ciri dari sejarah sebagai ilmu pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
1. Mendasarkan Opini Personal
Dalam memandu pendekatan penelitiannya, sejarah sebagai ilmu pengetahuan harus objektif dan tidak boleh mendasarkan penafsirannya pada opini personal. Sejarawan profesional harus berusaha untuk menghindari bias personal dan membuat penafsiran yang berdasarkan bukti dan fakta.
2. Mengandalkan Mitos atau Legenda
Sejarah sebagai ilmu tidak mengandalkan mitos atau legenda. Meski beberapa sejarawan memanfaatkan cerita rakyat atau mitos sebagai sumber informasi, mereka memahami bahwa sikap skeptis dan analisis kritis terhadap sumber-sumber tersebut sangat penting.
3. Membuat Prediksi Tentang Masa Depan
Sebagai ilmu, sejarah tidak bertugas untuk membuat prediksi tentang masa depan. Fokus utamanya adalah mempelajari masa lalu dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tersebut dalam konteksnya. Sejarah bisa memberi kita pemahaman tentang bagaimana masa lalu mempengaruhi masa kini, tetapi tidak dapat memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi di masa depan.
Sebagai ringkasan, sejarah sebagai ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari disiplin lainnya dan juga dari persepsi sejarah yang kurang akurat. Karakteristik yang membedakan tersebut membuat sejarah menjadi unik dan relevan dalam konteks akademik dan pengetahuan manusia. Namun, ilmu sejarah bukanlah tempat untuk opini personal yang tidak beralasan, mitos dan legenda yang tidak terbukti, serta prediksi masa depan yang tak pasti.
