Mitosis, juga dikenal sebagai pembelahan sel, adalah proses yang sangat penting dalam tubuh kita. Saat sel membelah, struktur internalnya—termasuk kromosomnya—mengalami serangkaian perubahan tertata yang dikenal sebagai tahapan-tahapan mitosis. Salah satu tahap utama ini adalah metafase. Lalu, apa saja ciri-ciri dari tahap metafase dalam pembelahan mitosis?
Metafase merupakan tahap kedua dari proses mitosis dan terletak di tengah-tengah antara tahap profase dan anafase. Berikut ini merupakan ciri dari tahap metafase pada pembelahan mitosis:
- Terbentuknya Plat Metafasik: Ini adalah ciri paling khas dan membedakan dari tahap metafase. Plat metafasik adalah susunan kromosom yang berbaris rapi di tengah sel. Ini terbentuk karena mikrotubulus spindel berinteraksi dengan kinetokor pada kromosom, membantu menuntun mereka ke tengah sel.
- Ekuatorial: Raihan kromosom berada pada garis ekuator sel. Garis ini juga dikenal sebagai garis metafasik dan menciptakan penampakan seperti plat atau piringan.
- Kromosom Kondensasi Maksimum: Pada tahap ini, kromosom mencapai kondensasi maksimum, membuatnya mudah dipisahkan pada tahap selanjutnya (anafase). Condensasi juga memungkinkan mikroskop untuk melihat kromosom dengan jelas.
- Terbentuknya Serat Spindel: Terbentuknya serat spindel, yaitu struktur sel yang terbuat dari protein, yang menarik kromosom ke kutub sel saat bergerak ke anafase.
- Nukleolus dan Membran Nukleus Menghilang: kedua struktur ini telah larut selama tahap sebelumnya (profase), tetapi tidak ada jika ditinjau saat metafase.
Tahap metafase memainkan peran penting dalam memastikan bahwa saat sel membelah, setiap sel anak akan menerima salinan set lengkap dari kromosom. Dengan demikian, pembelahan mitosis dapat berlangsung secara efektif.
Jadi, jawabannya apa? Ciri-ciri dari tahap metafase pada pembelahan mitosis adalah terbentuknya plat metafasik, kromosom berada pada garis ekuator sel, mencapai kondensasi maksimum, terbentuknya serat spindel, dan hilangnya nukleolus dan membran nukleus.