Reflective learning adalah salah satu metode pembelajaran yang efektif dan telah terbukti membantu dalam mendalaminya. Metode ini melibatkan proses di mana peserta didik diberi kesempatan untuk merefleksikan pembelajaran mereka, mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan yang mereka pelajari, serta memahami bagaimana mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Meski demikian, hal yang perlu ditekankan adalah proses ini bukan tentang mendikte apa yang perlu dipikirkan oleh siswa. Sebaliknya, pendidik perlu menjadi fasilitator yang membantu memandu proses refleksi tanpa mempengaruhi pemikirannya secara langsung. Diberikan konteks ini, berikut ini adalah beberapa hal yang tidak dilakukan oleh pendidik saat meminta peserta didik untuk melakukan refleksi.
Memberikan Jawaban Langsung
Pendidik tidak seharusnya memberikan jawaban langsung atau solusi terhadap refleksi yang dilakukan peserta didik. Mereka perlu membiarkan peserta didik memahami dan mengekstraksi wawasan dari pengalaman mereka sendiri.
Memaksa Perspektif Pendidik
Meskipun pendidik dapat memandu arah refleksi, tidak tepat bagi mereka untuk memaksa perspektif atau pandangan mereka pada siswa. Setiap individu memiliki pandangan dan cara pembelajaran yang unik, dan proses refleksi harus mencakup hal ini.
Menghukum Kesalahan
Refleksi adalah proses belajar, dan dalam proses belajar, kesalahan adalah bagian penting. Pendidik tidak boleh menghukum peserta didik atas kesalahan yang mereka temukan selama refleksi. Sebaliknya, mereka harus memberi dukungan dan bimbingan untuk belajar dari kesalahan tersebut.
Membatasi Proses Refleksi
Pendidik tidak seharusnya membatasi proses refleksi hanya pada kelas atau materi tertentu. Refleksi dapat dan sebaiknya melibatkan semua aspek pembelajaran, membantu siswa memahami bagaimana berbagai elemen dari pengalaman belajar mereka saling terkait.
Mengabaikan Refleksi Siswa
Pendidik tidak seharusnya mengabaikan refleksi siswa atau tidak memberikan umpan balik sama sekali. Meski berperan sebagai fasilitator, penting bagi pendidik untuk memberi umpan balik yang membangun dan relevan untuk membantu pengembangan pembelajaran peserta didik.
Melalui memahami dan menghindari praktek-praktek ini, pendidik dapat memanfaatkan kekuatan pembelajaran reflektif untuk memperkuat pengalaman belajar siswa dan mendukung perkembangan mereka menjadi pembelajar mandiri yang sukses.
