Media ajar atau media pendidikan merupakan salah satu komponen esensial dalam proses belajar-mengajar. Mereka bertindak sebagai alat bantu untuk menfasilitasi pengalaman belajar yang efektif dan menarik bagi anak didik. Dalam konteks di mana pembelajaran berpusat pada murid, media ajar memegang peran penting. Namun, ada beberapa aspek di mana media ajar bukan merupakan peran utama.
1. Memudahkan Pemahaman Materi
Media ajar dapat membantu murid memahami materi dengan lebih mudah. Media berbasis visual atau audio, seperti video atau audio rekaman, dapat membantu murid memahami konsep yang rumit dengan lebih cepat dan mendalam. Namun, perlu diingat bahwa peran media ajar ini tidak menggantikan fungsi guru sebagai penyampaian materi secara langsung.
2. Meningkatkan Motivasi Belajar
Media ajar juga dapat meningkatkan motivasi belajar murid. Sebagai contoh, menggunakan media interaktif atau permainan pendidikan dapat membuat proses belajar lebih menyenangkan dan menarik. Ini dapat membantu murid menjadi lebih bersemangat untuk belajar dan, pada akhirnya, memperdalam pemahaman mereka tentang materi.
3. Meningkatkan Keterampilan Praktis
Sejumlah media ajar dirancang untuk membantu murid mempraktikkan dan mengasah keterampilan mereka. Sebagai contoh, alat simulasi dapat digunakan untuk memberikan murid pengalaman praktis dalam konteks yang aman dan terkendali. Meskipun demikian, media ajar tidak dapat memberikan feedback langsung atau penilaian terhadap kinerja Murid seperti yang dilakukan oleh guru.
4. Membantu Dalam Memahami Konsep Secara Menyeluruh
Dengan menggunakan media ajar, murid dapat memahami konsep secara menyeluruh dan dari berbagai sudut pandang. Misalnya, video bisa menunjukkan situasi dari perspektif yang berbeda atau dengan menggunakan perbandingan yang jelas. Namun, hal ini tidak berarti bahwa media ajar dapat menggantikan guru dalam menjelaskan dan membimbing murid untuk melihat dari berbagai perspektif.
5. Menyajikan Informasi Secara Konsisten
Media ajar dapat memastikan bahwa setiap murid menerima informasi yang konsisten. Namun, dalam hal ini, media ajar tidak dapat menyesuaikan penyampaian informasi sesuai dengan gaya belajar masing-masing murid seperti yang dapat dilakukan oleh guru.
Meski demikian, perlu kita pahami bahwa media ajar memiliki batasnya. Media ajar bukanlah pengganti guru. Sebaliknya, mereka adalah alat yang ditujukan untuk mendukung proses belajar. Dalam konteks pembelajaran yang berpusat pada murid, peran utama masih dimiliki oleh guru sebagai fasilitator belajar dan pembimbing murid.
Jadi, jawabannya apa? Media ajar memang memiliki banyak peran dalam proses pembelajaran yang berpusat pada murid, tetapi mereka tidak dapat menggantikan peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing belajar.