Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang paling signifikan dan penting. Pelaksanaannya mengikuti serangkaian petunjuk dan prosedur yang ditetapkan oleh Islam. Namun, ada beberapa aktivitas atau prosedur yang seringkali dikaitkan dengan ibadah haji padahal bukan merupakan bagian dari rangkaian resminya. Artikel ini bertujuan mendefinisikan dan menjelaskan apa yang termasuk dalam prosesi haji dan apa yang tidak termasuk.
Pelaksanaan Ibadah Haji
Sebelum kita bisa menentukan apa saja yang bukan merupakan rangkaian dari pelaksanaan ibadah haji, penting untuk kita pahami terlebih dahulu apa saja rangkaian dari pelaksanaan ibadah haji itu sendiri. Berikut adalah proses atau rangkaian resmi dari pelaksanaan ibadah haji:
- Ihram: Tahap pertama haji yang dimulai dengan niat dan memakai pakaian ihram.
- Tawaf: Merupakan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali secara berlawanan arah jarum jam.
- Sa’i: Melakukan perjalanan tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah.
- Mabit di Mina: Bermalam di tempat yang disebut Mina pada malam hari haji.
- Wuquf di Arafah: Berhenti di Arafah pada hari Arafah dan melakukan doa serta introspeksi diri.
- Mabit di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah dan mengumpulkan batu-batu kecil untuk pelemparan jumrah.
- Jumrah: Melempar batu simbolis ke tiga tiang, yang mewakili setan, di Mina.
- Tahallul: Pemotongan rambut atau mencukur habis sebagai simbol keluar dari ihram.
Yang Bukan Merupakan Rangkaian Dari Pelaksanaan Ibadah Haji
Berikut ini beberapa aksi atau tradisi yang sering kali dikaitkan dengan ibadah haji, namun sebenarnya tidak termasuk dalam urutan formal atau rangkaian haji:
- Melakukan ziarah ke makam: Meskipun banyak jamaah haji yang melakukan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW atau sahabat-sahabatnya, ziarah ke makam ini sebenarnya tidak termasuk dalam rangkaian resmi ibadah haji.
- Berdoa di Raudhah: Raudhah adalah sebuah area di dalam Masjid Nabawi yang dipercaya sebagai sebidang taman surga. Meskipun banyak orang berdoa di tempat ini selama mereka berada di Madinah, hal ini juga sebenarnya tidak masuk dalam rangkaian resmi haji.
- Mengunjungi berbagai tempat sejarah di Makkah dan Madinah: Meskipun penting untuk menghargai dan mengenal sejarah Islam, kunjungan ini sebenarnya bukan bagian dari rangkaian ibadah haji.
Jadi, kegiatan-kegiatan di atas adalah beberapa contoh yang sering kali dikaitkan dengan ibadah haji, namun sebenarnya tidak termasuk dalam rangkaian resmi ibadah haji. Meskipun demikian, banyak jamaah haji yang melakukan aktivitas-aktivitas ini sebagai bagian dari pengalaman mereka selama berada di tanah suci.
Jadi, jawabannya apa? Ketiga aktivitas di atas – yaitu ziarah ke makam, berdoa di Raudhah, dan mengunjungi tempat-tempat sejarah – adalah beberapa contoh aktivitas yang bukan merupakan rangkaian dari pelaksanaan ibadah haji.