Berita

Beriman pada Hakikatnya adalah Satu Padunya Niat, Ucapan, dan Perbuatan. Berikut ini yang Bukan Merupakan Cabang Iman dari Ranah Perbuatan adalah…

39
×

Beriman pada Hakikatnya adalah Satu Padunya Niat, Ucapan, dan Perbuatan. Berikut ini yang Bukan Merupakan Cabang Iman dari Ranah Perbuatan adalah…

Sebarkan artikel ini
Beriman pada Hakikatnya adalah Satu Padunya Niat, Ucapan, dan Perbuatan. Berikut ini yang Bukan Merupakan Cabang Iman dari Ranah Perbuatan adalah…

Iman dalam Islam memiliki pengertian yang luas, tetapi dalam hakikatnya, dapat disederhanakan menjadi tiga elemen utama: niat, ucapan, dan perbuatan. Ketiganya harus berjalan beriringan dan saling mendukung; tidak satupun yang dapat dipisahkan atau diabaikan.

Niat dalam Iman

Dimulai dengan niat, tampaknya adalah hal yang tidak kasat mata, tetapi dalam Islam, niat adalah pondasi dari setiap amal perbuatan. “Sesungguhnya setiap amal itu ditentukan oleh niatnya” (Hadis Bukhari Muslim). Ini berarti bahwa setiap tindakan, berapa pun kecilnya, jika dilakukan dengan niat yang baik dan tulus, dapat dianggap sebagai bagian dari iman.

Ucapan dalam Iman

Selanjutnya, ucapan juga memiliki peran penting dalam manifestasi iman. Ucapan yang baik dan bijaksana bukan hanya menunjukkan moralitas yang baik, tetapi juga merupakan refleksi dari iman seorang muslim. Salah satu contoh yang paling jelas adalah kalimat Syahadat, “La ilaha illallah, Muhammad rasulullah”, ucapan ini adalah manifestasi lisan dari akidah atau keyakinan seorang muslim.

Perbuatan dalam Iman

Perbuatan, atau praktek dari ajaran Islam, adalah cara lain untuk mengekspresikan iman. Sholat, puasa, zakat, dan haji adalah contoh perbuatan yang merupakan bagian dari iman (Rukun Islam) dan menjadi manifestasi dari iman seseorang.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perbuatan dapat dianggap sebagai cabang dari iman. Ada perbuatan-perbuatan tertentu yang tidak masuk ke dalam ranah iman. Misalnya adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti berbuat dosa dan maksiat, menganiaya orang lain, berbuat dusta, dan lain sebagainya. Perbuatan-perbuatan tersebut bukan hanya tidak masuk dalam ranah iman, tetapi juga dapat merusak dan membatasi iman seseorang.

Dengan demikian, beriman pada hakikatnya adalah gabungan dari niat, ucapan, dan perbuatan yang selaras dengan ajaran Islam. Ketiganya harus berjalan seiring dan saling mendukung satu sama lain. Karena tanpa niat, ucapan dan perbuatan tidak akan memiliki nilai. Tanpa ucapan, iman hanya berada dalam hati dan tidak bisa ditunjukkan. Dan tanpa perbuatan, iman tidak akan bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, jawabannya apa? Perbuatan yang bukan merupakan cabang iman dari ranah perbuatan adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *