Sekolah

Berlari Lari Kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah Sebanyak 7 Kali Disebut

19
×

Berlari Lari Kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah Sebanyak 7 Kali Disebut

Sebarkan artikel ini
Berlari Lari Kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah Sebanyak 7 Kali Disebut

Berlari lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali disebut sebagai salah satu ritual paling sakral dalam rangkaian ibadah umrah dan haji di dalam Islam. Ritual ini dikenal dengan istilah “sa’i” dan melambangkan cobaan yang dialami Siti Hajar, istri dari Nabi Ibrahim, dalam mencari air untuk menyelamatkan putranya, Ismail, di padang pasir Mekkah.

Sejarah Sa’i

Kisah di balik ritus sa’i berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyempurnakan hunian dengan Siti Hajar dan putra mereka, Ismail, di sebuah lembah tandus yang kini dikenal sebagai kota Mekkah. Ketika persediaan air dan makanan mendekati habis, Siti Hajar mulai mencari sumber air untuk bertahan hidup.

Dalam pencariannya, Siti Hajar berlari lari kecil antara dua bukit yang bernama Shafa dan Marwah. Ia melakukannya sebanyak 7 kali, berharap menemukan air untuk putranya. Setelah melewati cobaan tersebut, Allah SWT mengabulkan doanya dengan mengalirkan air zam zam di dekat kaki Ismail yang kemudian menjadi sumber berkah dan keselamatan bagi umat Manusia.

Pelaksanaan Sa’i dalam Ibadah Umrah dan Haji

Pelaksanaan sa’i dalam ibadah umrah dan haji merupakan rukun yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah. Proses ini meliputi berbagai tahapan dan tata cara yang harus dijalani dengan khusyuk dan menjaga adab Islami sepanjang ritual berlangsung.

Sebelum memulai sa’i, jemaah terlebih dahulu harus melaksanakan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Setelah tawaf, jemaah menuju ke bukit Shafa untuk memulai sa’i. Petunjuk dan arah rute sa’i dapat ditemui di sekitar Masjidil Haram.

Dalam melaksanakan sa’i, jemaah berlari-lari kecil sejauh sekitar 450 meter, yaitu jarak antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Bagi laki-laki yang mampu, disarankan untuk berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama. Ritual ini dilakukan sebanyak 7 kali dengan dimulai dari Bukit Shafa, sehingga jemaah akan mengakhiri sa’i di Bukit Marwah. Selama berjalan, jemaah dianjurkan untuk mengingat kisah Siti Hajar dan melantunkan doa serta dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW.

Setelah selesai sa’i, jemaah yang melaksanakan umrah kemudian melakukan tahallul, yaitu mencukur rambut kepala sebagai simbol perwujudan pengorbanan diri dan niat ikhlas menjalani ibadah umrah.

Makna Sa’i dalam Islam

Sa’i melambangkan pentingnya tawakkal dan ketekunan dalam menghadapi cobaan hidup, serta keyakinan penuh kepada Allah SWT sebagai pemberi rezeki dan pertolongan. Bagi umat muslim, kisah Siti Hajar mengajarkan agar senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dan mengandalkan bantuan-Nya dalam menghadapi berbagai cobaan. Perlakuan ini akan menghasilkan keberkahan yang melimpah, sebagaimana yang diterima oleh Siti Hajar dengan munculnya sumber air zam zam.

  • Jadi, jawabannya apa?

Ritual berlari lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali merupakan bagian dari ibadah umrah dan haji yang disebut “sa’i”. Ritual ini merupakan bentuk pengenangan atas cobaan yang dialami Siti Hajar serta perwujudan kepasrahan dan ketekunan dalam menghadapi ujian hidup, dengan keyakinan penuh akan pertolongan dan rezeki dari Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *