Berita

Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik dibanding Budaya Populer, Berikan Contohnya.

43
×

Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik dibanding Budaya Populer, Berikan Contohnya.

Sebarkan artikel ini
Budaya Tinggi Tidak Bisa Dianggap Lebih Baik dibanding Budaya Populer, Berikan Contohnya.

Cenderung ada kepercayaan umum, dalam diskusi budaya, bahwa “budaya tinggi” dianggap lebih unggul atau berharga dibandingkan dengan “budaya populer”. Akan tetapi, pernyataan tersebut sebenarnya sangat relatif dan dipengaruhi oleh persepsi personal dan nilai sosial, terlepas dari pandangan masyarakat besar. Pertanyaan yang sering muncul adalah: Apakah kita bisa mengklaim bahwa budaya tinggi seperti klasik musik atau seni Beaux lebih baik dari budaya populer seperti film blockbuster atau musik pop? Tanpa meniadakan keindahan dan kompleksitas budaya tinggi, kita tentu masih bisa memberikan argumen kuat bahwa budaya populer memiliki nilai dan dampak yang sama pentingnya dalam kehidupan masyarakat kita.

Mengapa Budaya Tinggi Dianggap Lebih Unggul?

Pada dasarnya, budaya tinggi adalah budaya yang lahir dari dan untuk kelompok sosial elit. Ini termasuk elemen-elemen budaya seperti seni dan musik klasik, balet, opera, dan literatur tertentu. Faktor-faktor seperti sejarah panjang, tradisi, kompleksitas serta tingkat keahlian khusus yang diperlukan untuk menghasilkan dan menikmati bentuk-bentuk budaya ini, seringkali memberikan kesan bahwa budaya tinggi adalah sesuatu yang lebih superior.

Budaya Populer: Lebih Dari Yang Dilihat Mata

Sementara itu, budaya populer seringkali dianggap kurang bernilai karena dianggap komersil dan terlalu mudah diakses oleh khalayak ramai. Namun, penting untuk dipahami bahwa budaya populer mencakup elemen budaya yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum seperti musik pop, serial TV, film blockbuster, manga, komik dan banyak lagi. Mereka menjangkau jutaan orang di seluruh dunia dan dengan demikian memiliki daya dampak dan pengaruh yang sangat kuat.

Contoh Seimbangnya Nilai Budaya Tinggi Dan Populer

Sebagai contoh, ambil karya-karya Beethoven atau Mozart. Tidak diragukan lagi, karya-karya ini adalah puncak dari budaya tinggi dan seringkali dilihat sebagai produksi tertinggi dari kemampuan kreatif umat manusia. Namun, apakah mereka lebih berharga dari musik populer seperti lagu-lagu The Beatles atau Michael Jackson? Dalam jangkauan dan pengaruhnya, tentu musik populer memiliki dampak yang lebih luas dan mendalam.

Mereka menjadi bagian integral dari kehidupan banyak orang dan seringkali juga mencerminkan nilai dan aspirasi masyarakat. Lagu-lagu populer bisa menginspirasi perubahan sosial, mendukung gagasan politis, atau sekadar memberi banyak orang catatan harian yang indah untuk mengekspresikan diri mereka.

Dalam hal ini, penting untuk kita menyadari bahwa budaya tinggi bukanlah standar yang berlaku untuk menilai budaya populer. Setiap bentuk budaya memiliki nilai dan pentingnya sendiri-sendiri, membuatnya tidak mungkin untuk mengatakan satu lebih baik daripada yang lain. Lebih baik adalah pendekatan yang inklusif dan menghargai berbagai bentuk ekspresi budaya yang ada.

Jadi, jawabannya apa? Baik budaya tinggi dan budaya populer adalah dua sisi dari mata uang yang sama dan sama-sama penting dan berguna dalam masyarakat kita sebagaimana adanya. Seharusnya tidak ada nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah karena mereka masing-masing memiliki keunikan dan peningkatan diri sendiri dalam bentuk budaya manusia.