Iman dalam Islam biasanya dipahami sebagai keyakinan yang mendalam dan penyerahan total kepada keyakinan dalam hati, perkataan, dan perbuatan. Iman memiliki berbagai cabang dan salah satu cabang penting adalah “cabang iman dari ranah perbuatan”.
Menurut ajaran Islam, iman tidak hanya sebatas pada keyakinan dalam hati saja, tetapi juga sejauh mana keyakinan tersebut diwujudkan dalam bentuk perbuatan atau amalan. Bahkan, dalam Hadis Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa iman terdiri dari lebih dari 70 cabang, yang paling tinggi adalah lafadz syahadat dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
Cabang iman dari ranah perbuatan ini bukan hanya mencakup ibadah ritual seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tetapi juga melibatkan semua aspek perilaku manusia, termasuk hubungan dengan orang lain, pekerjaan, dan etika sehari-hari.
Berikut beberapa contoh perbuatan yang termasuk dalam cabang iman:
- Shalat: Shalat adalah salah satu rukun Islam dan merupakan perwujudan konkret dari iman. Orang yang beriman akan dengan sukarela dan konsisten menjalankan shalat lima waktu.
- Menunaikan Zakat: Salah satu perbuatan yang merupakan bagian dari cabang iman adalah menunaikan zakat. Ini adalah sebuah bentuk kepedulian sosial dan mengimplementasikan prinsip keadilan dalam agama Islam.
- Berbuat Baik kepada Orang Lain: Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada semua orang, baik kepada sesama muslim maupun non-muslim. Ini juga merupakan manifestasi dari iman dalam bentuk perbuatan.
- Menjauhi Maksiat: Bagian dari cabang iman dalam perbuatan adalah menjauhi segala bentuk maksiat. Hal ini mencakup menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam Islam, seperti mencuri, berbohong, dan melakukan zina.
- Berbuat Adil: Islam menekankan pentingnya berbuat adil dalam semua aspek kehidupan. Berbuat adil juga adalah bagian dari perwujudan iman dalam perbuatan.
Iman dalam ranah perbuatan adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Iman harus tercermin dalam setiap tindakan yang diambil dan tidak hanya sebatas pada keyakinan dalam hati saja. Oleh karena itu, setiap Muslim dituntut untuk selalu berusaha mempraktekkan imannya dalam setiap aspek kehidupan.
