Pancasila sebagai dasar filosofis dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, sepanjang sejarahnya Pancasila juga menghadapi berbagai tantangan yang mengancam eksistensinya. Salah satu contoh tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dapat dilihat dalam beberapa peristiwa berikut ini.
Peristiwa DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)
Peristiwa DI/TII merupakan salah satu contoh perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan tujuan mendirikan negara berdasarkan syariat Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1949-1962 dan dipimpin oleh Kartosuwiryo. Pemberontakan ini berpotensi melemahkan Pancasila sebagai dasar negara, terutama sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang bersifat lintas agama.
Peristiwa PRRI/Permesta
Pada tahun 1958-1961, pergolakan politik terjadi di Sumatera dan Sulawesi, yang dikenal dengan peristiwa PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) dan Permesta (Pemerintah Persatuan Sulawesi Tengah). Pada dasarnya, peristiwa ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat. Namun, peristiwa ini berhasil menciptakan perpecahan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, yang bertentangan dengan sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
Peristiwa G30S/PKI
Peristiwa G30S/PKI (Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia) merupakan upaya pemberontakan pada tahun 1965 yang dilakukan oleh PKI dengan tujuan menggulingkan Pemerintah Republik Indonesia. Peristiwa ini sangat mengancam Pancasila karena ideologi yang dianut oleh PKI bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Pancasila, terutama pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Upaya Menggantikan Pancasila dengan Nasakom
Presiden Soekarno menggagas konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai upaya mempersatukan berbagai elemen bangsa pada tahun 1960-an. Meskipun konsep ini memiliki tujuan positif, namun dengan adanya upaya menggantikan Pancasila dengan Nasakom, hal ini dapat melemahkan eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan melahirkan berbagai perpecahan dan konflik.
Jadi, jawabannya apa? Tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno terlihat pada peristiwa-peristiwa di atas. Selama masa pemerintahannya, Pancasila menghadapi ancaman dari pemberontakan, pergolakan politik, dan upaya menggantikan Pancasila dengan konsep lain. Meskipun demikian, Pancasila tetap bertahan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.