Daerah pegunungan merupakan wilayah yang memiliki ketinggian di atas permukaan laut. Seiring dengan peningkatan ketinggian, suhu udara akan semakin rendah. Hal ini dikarenakan, kehadiran udara dingin dan tekanan udara yang lebih rendah pada ketinggian tersebut. Fenomena ini menjadi salah satu konsep geografi yang menarik untuk ditelusuri.
Suhu yang lebih rendah di daerah pegunungan ini menimbulkan dampak pada ekosistem dan vegetasi di daerah tersebut. Hanya tanaman-tanaman tertentu yang sanggup hidup dan tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki suhu rendah.
Konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena ini adalah “zonasi vertikal” atau “zonasi altitudinal” (altitudinal zonation). Zonasi vertikal merupakan perbedaan karakteristik iklim, vegetasi, dan fauna yang terjadi secara bertahap seiring dengan perubahan ketinggian suatu wilayah. Dalam konsep ini, setiap ketinggian wilayah pegunungan memiliki karakteristik flora dan fauna yang berbeda.
Zonasi vertikal ini terbagi menjadi beberapa zona, seperti:
- Zona hutan tropis dataran rendah: daerah ini memiliki suhu 20-25°C dengan vegetasi yang beragam dan lebat. Cocok untuk tanaman seperti padi, coklat, tebu, dan kelapa sawit.
- Zona hutan tropis pegunungan rendah: daerah ini memiliki suhu 15-20°C (tergantung ketinggian). Kelompok tanaman yang tumbuh di sini antara lain teh, kopi, perkebunan sayuran, dan buah-buahan seperti apel, stroberi, dan pir.
- Zona hutan sub-alpin dan alpin: daerah ini memiliki suhu di bawah 15°C. Vegetasi yang tumbuh di sini sangat terbatas serta memiliki banyak tanaman endemis seperti edelweiss dan pohon cemara gunung.
- Zona tundra: daerah ini memiliki suhu di bawah 0°C dan hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup di sini. Termasuk di antaranya adalah lumut, liken, dan beberapa jenis tumbuhan keras yang mampu bertahan dari suhu ekstrem.
Zonasi vertikal ini juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang menetap di daerah pegunungan. Keberagaman suhu dan jenis tanaman yang tumbuh pada setiap zona akan mempengaruhi kebutuhan hidup manusia, seperti sumber makanan, sandang, dan tempat tinggal. Oleh karena itu, pengetahuan tentang zonasi vertikal sangat penting bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan.
Jadi, jawabannya apa? Fenomena daerah pegunungan yang mempunyai suhu lebih rendah daripada daerah dataran rendah, sehingga hanya tanaman-tanaman tertentu yang tumbuh di daerah tersebut, berkaitan dengan konsep geografi bernama zonasi vertikal atau zonasi altitudinal.