Diskusi

Dalam Mempelajari Sosiologi, yang Dipersoalkan Bukan Baik Buruknya Fakta, Tetapi Penjelasan Terhadap Fakta-Fakta. Sifat Demikian Disebut….

47
×

Dalam Mempelajari Sosiologi, yang Dipersoalkan Bukan Baik Buruknya Fakta, Tetapi Penjelasan Terhadap Fakta-Fakta. Sifat Demikian Disebut….

Sebarkan artikel ini
Dalam Mempelajari Sosiologi, yang Dipersoalkan Bukan Baik Buruknya Fakta, Tetapi Penjelasan Terhadap Fakta-Fakta. Sifat Demikian Disebut….

Sosiologi, sebagai ilmu pengetahuan sosial, memiliki karakteristik khusus dalam metode pendekatannya. Salah satu ciri khas tersebut adalah bahwa dalam mempelajari sosiologi, yang menjadi persoalan bukanlah baik buruknya fakta, tetapi penjelasan terhadap fakta-fakta tersebut. Sifat demikian dalam dunia sosiologi, dikenal dengan istilah ‘relativisme sosiologis’.

Relativisme Sosiologis

Relativisme sosiologis adalah perspektif yang memandang bahwa tidak ada suatu realitas sosial yang dapat dianggap absolut benar atau salah, baik atau buruk secara mutlak. Sebaliknya, setiap realitas sosial adalah hasil produk sosial manusia, hasil dari interaksi sosial, dan harus dipahami dalam konteks sosial budaya di mana realitas tersebut berada.

Dalam perspektif ini, yang menjadi fokus bukanlah menilai apakah suatu fenomena sosial baik atau buruk, tetapi bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi, apa latar belakangnya, apa makna yang melekat padanya dari sudut pandang masyarakat tempat fenomena tersebut muncul dan berkembang. Relativisme sosiologis berusaha menjelaskan realitas sosial dari berbagai sudut pandang, dan tidak hanya berpaku pada satu pandangan saja.

Mengapa Relativisme Sosiologis Penting?

Penerapan perspektif relativisme sosiologis penting sebab ini bisa membantu untuk memahami keragaman dan kompleksitas fenomena sosial dengan lebih baik.

Misalnya, membahas tentang tradisi adat atau ritual yang berbeda dalam masyarakat multi-budaya. Jika kita hanya menilai dari sudut pandang etika atau norma sosial kita sendiri, mungkin kita akan memberikan label baik-buruk pada tradisi tersebut. Namun, dengan pendekatan relativisme sosiologis, kita justru mencoba memahami bagaimana tradisi tersebut dapat tumbuh dan terpelihara, apa maknanya bagi masyarakat tempat tradisi itu berkembang, dan bagaimana interaksi antara tradisi dengan aspek lain dalam masyarakat tersebut.

Kesimpulan

Singkatnya, dalam mempelajari sosiologi, yang dipersoalkan bukanlah baik buruknya fakta, tetapi penjelasan terhadap fakta-fakta tersebut. Perspektif relativisme sosiologis membantu kita untuk tidak hanya memandang dari satu sisi saja, tetapi juga memahami konteks sosial budaya setiap fenomena sosial dan melihat dari berbagai sudut pandang. Hal ini penting untuk pemahaman yang lebih kaya dan lebih dalam tentang realitas sosial di dunia yang kompleks dan beragam ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *