Paket

Dan Bila Orang Mendarat dari Pelayanan, Entahlah Dekat atau Jauh, Dermaga dan Tugu batu Sri Airlangga: Jalanan Ekonomi dan Militer serta Kehidupan Pribumi

38
×

Dan Bila Orang Mendarat dari Pelayanan, Entahlah Dekat atau Jauh, Dermaga dan Tugu batu Sri Airlangga: Jalanan Ekonomi dan Militer serta Kehidupan Pribumi

Sebarkan artikel ini
Dan Bila Orang Mendarat dari Pelayanan, Entahlah Dekat atau Jauh, Dermaga dan Tugu batu Sri Airlangga: Jalanan Ekonomi dan Militer serta Kehidupan Pribumi

Dalam perjalanan waktu penuh misteri dan penemuan, dermaga menjadi tempat pertemuan dan perpisahan, begitu pula dengan kehidupan yang ada di sekitarnya. Seiring waktu, tak sedikit kisah-kisah yang meninggalkan jejak di dermaga tersebut. Perayaan dan kesedihan pun terkuak, seakan menyimpan pesan bagi insan yang ingin memahami lebih dalam tentang budaya dan sejarahnya.

Derajat Dermaga yang Membawa Irama kehidupan

Dari jarak yang jauh maupun dekat, orang mulai mendarat dari berbagai penjuru dan rumah pelayanan. Tidak ada yang bisa menyangka bahwa pada suatu tempat di sana, tepatnya beberapa puluh langkah dari dermaga, tersimpan satu peninggalan bersejarah, sebuah tugu batu bernama “Sela Baginda” yang dipercayai sebagai peninggalan Sri Airlangga.

Sri Airlangga yang dikenal akan kebijaksanaan dan kepemimpinannya, meninggalkan prasasti pada tugu batu ini. Tugu itu menjadi saksi keberhasilan pada masa pemerintahannya dan menjadi objek kesadaran sejarah bagi pengunjung yang berkunjung ke dermaga tersebut. Pengunjung, entah dari jarak dekat atau jauh, akan mengangkat sembah di hadapan Sela Baginda sebagai wujud penghormatan dan penghargaan bagi sang raja terdahulu yang telah memberikan warisan budaya dan sejarah begitu berarti.

Jalanan Ekonomi dan Militer

Sejauh apapun pengunjung tersebut melanjutkan perjalanan, akan selalu ditemani oleh jalanan besar yang subur dan padat. Jalanan ekonomi dan militer. Setiap jalanan merupakan potret refleksi dari kehidupan masyarakat sekitarnya. Tiap langkah di jalanan ini adalah perjalanan panjang yang dilaluinya. Peninggalan sejarah dan kehidupan budaya yang terawat, membuat jalanan ini begitu istimewa dan eksklusif.

Kehidupan Pribumi

Tak henti-hentinya melintasi jalanan itu, tersambung dengan pribumi yang berjalan tenang tanpa gegas, meskipun di bawah terik sinar matahari yang menghantam. Sikap lemah gemulai dan penghayatan yang mendalam terhadap kearifan lokal, menjadikan mereka begitu kental akan nuansa keindahan budaya yang dirawat sejak dulu. Kehidupan pribumi ini terasa begitu nyata, terutama di tengah deru urbanisasi yang mulai mengepung pemukiman sekitarnya.

Dermaga, prasasti Sri Airlangga pada tugu batu, jalanan ekonomi dan militer, dan kehidupan pribumi yang tenang, merupakan cerminan kehidupan yang berkembang di dermaga tersebut. Tempat ini telah menjadi titik perjumpaan antara masa lalu dan masa kini, melahirkan kekayaan budaya yang tak ternilai dan menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah kekayaan budaya, sejarah yang menggugah, dan kehidupan pribumi yang tenang nan damai di tengah harmoni kehidupan dermaga dan tugu batu Sri Airlangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *