Era Orde Baru di Indonesia, dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1966 hingga 1998, memberikan lompatan besar dalam perkembangan nasional, namun era ini juga dikenang karena pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi. Dalam konteks demokrasi, periode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang memberi warna sejarah Indonesia.
Kelebihan Pemerintahan Orde Baru
Dalam analisis ini, salah satu kelebihan yang muncul adalah stabilitas politik yang dibawa oleh Pemerintahan Orde Baru.
Stabilitas Politik
Stabilitas adalah hal yang paling ditekankan di era Orde Baru. Pemerintahan Soeharto berhasil menciptakan stabilisasi politik melalui kontrol yang ketat dan pembatasan terhadap aktivitas politik. Di era ini, Indonesia berubah dari kondisi yang tidak stabil di era Orde Lama menjadi kondisi yang sangat stabil di bawah kepemimpinan Soeharto. Stabilitas ini juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu.
Kekurangan Pemerintahan Orde Baru
Namun, setiap kelebihan tentu datang dengan beberapa kekurangan. Dalam hal ini, stabilisasi politik yang ideal di mata beberapa orang menjadi kelemahan dalam konteks demokrasi.
Kemunduran Demokrasi
Umpan balik terhadap stabilitas politik yang berhasil dicapai Pemerintahan Orde Baru adalah pengekangan terhadap demokrasi. Kontrol pemerintah yang ketat atas kegiatan politik sering kali dibuat dengan mengorbankan hak-hak individu dan kelompok. Tampaknya pemerintah dikendalikan oleh Soeharto dan militer, bukan oleh rakyat. Partai oposisi dicekam, media disensor, dan kritik terhadap pemerintah diselesaikan dengan penindakan keras.
Hikmah Pemerintahan Orde Baru
Menghargai sejarah tidak berarti tanpa kritik, namun juga bukan berarti menjalankan pendekatan hitam putih. Ketika kita memandang kembali era Orde Baru, penting untuk mengakui kelebihan dan kekurangan pemerintahan tersebut. Stabilitas politik yang dicapai di masa itu layak dihargai, tetapi dampingannya, yaitu pengekangan demokrasi, tidak bisa diabaikan.
Banyak pembelajaran yang bisa kita petik dari era Orde Baru, dan yang paling penting adalah bagaimana menciptakan stabilitas politik dalam kerangka demokrasi yang sehat. Mencapai keseimbangan antara stabilitas dan kebebasan merupakan tantangan yang terus dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
